Seratus Penduduk Desa Nigeria yang Diculik KKB Dibebaskan

Rabu, 21 Juli 2021 - 15:37 WIB
Seratus penduduk desa di Nigeria yang diculik KKB berhasil dibebaskan. Foto/Ilustrasi
ABUJA - Polisi Nigeria mengatakan seratus penduduk desa yang diculik kelompok kriminal bersenjata (KKB) di barat laut negara itu telah dibebaskan pada Selasa kemarin. Mereka dibebaskan setelah otoritas setempat melakukan negosiasi dengan para penculik yang telah menyandera mereka selama 42 hari.

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) atau geng - disebut bandit oleh penduduk setempat - telah lama mengganggu wilayah barat laut dan tengah Nigeria dengan menjarah, mencuri ternak dan menculik untuk tebusan.

"Dalam kejadian ini, pada 8 Juli, orang-orang bersenjata menyerbu desa Manawa dan menangkap 100 penduduk, termasuk perempuan dan anak-anak, serta membawa mereka ke persembunyian hutan mereka," kata juru bicara kepolisian negara bagian Zamfara, Mohammed Shehu, dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari France24, Rabu (21/7/2021).





Para sandera biasanya dibebaskan setelah pembayaran uang tebusan, dengan mereka yang keluarganya gagal membayar sering dibunuh oleh para penculiknya. Namun Mohammed Shehu mengatakan bahwa kali ini, pembebasan itu tanpa syarat dan telah dijamin tanpa memberikan keuntungan finansial atau materi apa pun ke geng penculik.

Sebuah sumber yang mengetahui negosiasi tersebut mengatakan kepada AFP bahwa para bandit setuju untuk membebaskan penduduk desa yang diculik setelah polisi dan otoritas negara meyakinkan mereka bahwa tidak ada tindakan yang diambil terhadap mereka atas penculikan itu.

"Para sandera yang dibebaskan akan menjalani pemeriksaan medis sebelum dipersatukan kembali dengan keluarga mereka," kata Shehu.



Geng bandit beroperasi dari kamp-kamp di hutan Rugu yang luas, yang melintasi negara bagian Zamfara, Katsina, dan Kaduna di Nigeria, serta negara tetangga Niger.

Angkatan udara Nigeria di masa lalu menyerang kamp-kamp bandit sementara beberapa negara bagian utara berusaha bernegosiasi dengan geng-geng itu dengan menawarkan amnesti sebagai imbalan perlucutan senjata.

Namun pengerahan militer dan upaya kesepakatan damai gagal mengakhiri kekerasan.

Pada hari Senin 13 polisi tewas di negara bagian Zamfara ketika mereka disergap oleh sebuah geng saat mereka dikerahkan untuk melindungi sebuah desa dari serangan yang akan segera terjadi.



Para penjahat baru-baru ini fokus menyerang sekolah dan menculik siswa untuk memeras uang tebusan dari orang tua.
(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More