Presiden Ceko Milos Zeman: Orang-orang Transgender Itu Menjijikkan
Selasa, 29 Juni 2021 - 06:43 WIB
PRAGUE - Presiden Ceko Milos Zeman mengatakan orang-orang transgender bagi dirinya adalah menjijikkan.
Dia memberi isyarat mendukung undang-undang baru Hungaria yang melarang program dan materi pendidikan untuk anak-anak yang dianggap pemerintah mempromosikan homoseksualitas atau perubahan gender.
Ditanya tentang undang-undang yang disahkan awal bulan ini oleh politisi Hungaria, dia mengatakan kepada CNN Prima: "Jika Anda menjalani operasi ganti kelamin, Anda pada dasarnya melakukan kejahatan melukai diri sendiri."
"Setiap operasi adalah risiko dan orang-orang transgender itu bagi saya menjijikkan," ujarnya yang dilansir Sky News, Selasa (29/6/2021).
Hongaria telah menghadapi kecaman atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia, diskriminasi terhadap migran dan pembatasan kebebasan pers dalam beberapa tahun terakhir.
Undang-undang baru itu telah dikritik keras oleh partai-partai oposisi di dalam negeri, kelompok-kelompok hak asasi manusia, dan oleh lebih dari setengah negara anggota Uni Eropa—termasuk Jerman, Prancis, Spanyol, Irlandia, Belanda, dan Swedia.
Pada pertemuan puncak Uni Eropa pekan lalu, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan kepada Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban untuk menghormati hak-hak lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) atau meninggalkan blok Uni Eropa.
Sedangkan Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo menggambarkan undang-undang baru Hungaria sebagai "primitif".
Namun, Zeman mengatakan kecaman itu sama saja dengan mencampuri urusan dalam negeri suatu negara.
Dia memberi isyarat mendukung undang-undang baru Hungaria yang melarang program dan materi pendidikan untuk anak-anak yang dianggap pemerintah mempromosikan homoseksualitas atau perubahan gender.
Ditanya tentang undang-undang yang disahkan awal bulan ini oleh politisi Hungaria, dia mengatakan kepada CNN Prima: "Jika Anda menjalani operasi ganti kelamin, Anda pada dasarnya melakukan kejahatan melukai diri sendiri."
"Setiap operasi adalah risiko dan orang-orang transgender itu bagi saya menjijikkan," ujarnya yang dilansir Sky News, Selasa (29/6/2021).
Hongaria telah menghadapi kecaman atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia, diskriminasi terhadap migran dan pembatasan kebebasan pers dalam beberapa tahun terakhir.
Undang-undang baru itu telah dikritik keras oleh partai-partai oposisi di dalam negeri, kelompok-kelompok hak asasi manusia, dan oleh lebih dari setengah negara anggota Uni Eropa—termasuk Jerman, Prancis, Spanyol, Irlandia, Belanda, dan Swedia.
Pada pertemuan puncak Uni Eropa pekan lalu, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan kepada Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban untuk menghormati hak-hak lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) atau meninggalkan blok Uni Eropa.
Sedangkan Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo menggambarkan undang-undang baru Hungaria sebagai "primitif".
Namun, Zeman mengatakan kecaman itu sama saja dengan mencampuri urusan dalam negeri suatu negara.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda