Presiden Ceko Milos Zeman: Orang-orang Transgender Itu Menjijikkan
Selasa, 29 Juni 2021 - 06:43 WIB
"Viktor Orban mengatakan bahwa dia tidak menentang homoseksual, tetapi dia menentang manipulasi tidak hanya orangtua, tetapi juga anak-anak dalam pendidikan seks," katanya.
"Saya tidak melihat alasan untuk tidak setuju dengannya, karena saya benar-benar terganggu oleh hak pilih, gerakan Me Too, dan Prague Pride," paparnya.
Presiden Ceko memiliki kekuasaan eksekutif yang terbatas tetapi Zeman dan para pendahulunya memiliki pengaruh yang kuat dalam debat publik.
Presiden juga condong ke Rusia dan China dan mengkritik imigrasi dari negara-negara Muslim.
Orban, yang telah menjadi PM Hungaria sejak 2010, mengatakan undang-undang itu bukan serangan terhadap komunitas gay tetapi bertujuan untuk menjamin hak orangtua untuk memutuskan pendidikan seksual anak-anak mereka.
Tetapi beberapa anggota blok Uni Eropa mendorong Orban untuk mencabut undang-undang tersebut, dan juga mendesak agar masalah tersebut dirujuk ke pengadilan tertinggi Uni Eropa.
Perdana Menteri Luksemburg yang gay secara terbuka Xavier Bettel mengatakan Budapest juga harus tunduk pada prosedur yang belum teruji untuk memotong dana Uni Eropa bagi mereka yang melanggar aturan demokrasi. "Sebagian besar waktu, uang lebih meyakinkan daripada bicara," ujarnya.
"Saya tidak melihat alasan untuk tidak setuju dengannya, karena saya benar-benar terganggu oleh hak pilih, gerakan Me Too, dan Prague Pride," paparnya.
Presiden Ceko memiliki kekuasaan eksekutif yang terbatas tetapi Zeman dan para pendahulunya memiliki pengaruh yang kuat dalam debat publik.
Presiden juga condong ke Rusia dan China dan mengkritik imigrasi dari negara-negara Muslim.
Orban, yang telah menjadi PM Hungaria sejak 2010, mengatakan undang-undang itu bukan serangan terhadap komunitas gay tetapi bertujuan untuk menjamin hak orangtua untuk memutuskan pendidikan seksual anak-anak mereka.
Tetapi beberapa anggota blok Uni Eropa mendorong Orban untuk mencabut undang-undang tersebut, dan juga mendesak agar masalah tersebut dirujuk ke pengadilan tertinggi Uni Eropa.
Perdana Menteri Luksemburg yang gay secara terbuka Xavier Bettel mengatakan Budapest juga harus tunduk pada prosedur yang belum teruji untuk memotong dana Uni Eropa bagi mereka yang melanggar aturan demokrasi. "Sebagian besar waktu, uang lebih meyakinkan daripada bicara," ujarnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
tulis komentar anda