Redakan Ketegangan, AS-Rusia Sepakat Kembali Tempatkan Dubes
Kamis, 17 Juni 2021 - 01:08 WIB
MOSKOW - Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) untuk Rusia dan begitu pun sebaliknya akan kembali ke posisi resmi mereka, setelah ditarik pulang awal tahun ini di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara. Hal itu diungkapkan Presiden Rusia Vladimir Putin setelah bertemu dengan Presiden AS Joe Biden .
"Kedua duta besar, kami sepakat, harus kembali ke pos mereka dan menjalankan fungsinya," kata Putin.
"Ini pertanyaan teknis tentang kapan tepatnya itu akan terjadi besok, lusa atau kapan pun," imbuhnya seperti dikutip dari Newsweek, Kamis (17/6/2021).
Biden diperkirakan akan membuat pernyataan publik setelah konferensi pers Putin, daripada melakukan pengarahan bersama. Gedung Putih tidak segera mengkonfirmasi atau menyangkal pernyataan Putin tentang pertemuan tersebut sehubungan dengan kesepakatan tentang masa depan duta besar kedua negara.
"Konsultasi akan dimulai pada seluruh masalah diplomatik," kata Putin kepada wartawan tentang rencana tersebut.
"Seperti yang telah dikatakan, banyak hal telah terakumulasi dari waktu ke waktu dan kami yakin pihak Amerika bertekad untuk mencari solusi," imbuhnya.
Putin memanggil Dubes Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, tak lama setelah pemerintahan Biden mengumumkan sanksi baru terhadap pejabat Rusia atas perlakuan terhadap pemimpin oposisi Alexei Navalny. Putin telah membantah menganiaya atau meracuni Navalny, meskipun komunitas intelijen mengklaim dia bertanggung jawab.
Sedangkan Dubes AS John Sullivan, yang juga memegang jabatan tersebut selama pemerintahan Trump, kemudian kembali ke Washington untuk berkonsultasi dengan tim Biden tentang prioritas dan hubungannya dengan Rusia.
Kembalinya duta besar masing-masing dipandang sebagai titik kunci dalam hubungan yang semakin tegang setelah Biden menjabat sebagai presiden AS pada Januari lalu.
Pada hari Rabu, Biden dan Putin bertemu kurang dari tiga jam—secara signifikan kurang dari empat hingga lima jam yang telah diantisipasi Gedung Putih.
Biden, yang memiliki ketegangan dengan Putin selama beberapa tahun, menyerukan keduanya untuk bertemu di Jenewa, Swiss, sebuah wilayah yang netral untuk pertemuan tatap muka pertama mereka sejak mantan wakil Presiden Barack Obama itu dilantik sebagai orang nomor satu AS. Mereka sebelumnya melakukan beberapa panggilan telepon untuk membahas kekhawatiran Biden tentang Rusia.
Putin mengatakan dia tidak diundang ke Gedung Putih, karena dia sebelumnya berada di bawah pendahulu Biden, Donald Trump.
"Kita harus memiliki kondisi yang tepat sebelum kita bisa sampai ke tempat itu," kata Putin.
"Kedua duta besar, kami sepakat, harus kembali ke pos mereka dan menjalankan fungsinya," kata Putin.
"Ini pertanyaan teknis tentang kapan tepatnya itu akan terjadi besok, lusa atau kapan pun," imbuhnya seperti dikutip dari Newsweek, Kamis (17/6/2021).
Biden diperkirakan akan membuat pernyataan publik setelah konferensi pers Putin, daripada melakukan pengarahan bersama. Gedung Putih tidak segera mengkonfirmasi atau menyangkal pernyataan Putin tentang pertemuan tersebut sehubungan dengan kesepakatan tentang masa depan duta besar kedua negara.
"Konsultasi akan dimulai pada seluruh masalah diplomatik," kata Putin kepada wartawan tentang rencana tersebut.
"Seperti yang telah dikatakan, banyak hal telah terakumulasi dari waktu ke waktu dan kami yakin pihak Amerika bertekad untuk mencari solusi," imbuhnya.
Putin memanggil Dubes Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, tak lama setelah pemerintahan Biden mengumumkan sanksi baru terhadap pejabat Rusia atas perlakuan terhadap pemimpin oposisi Alexei Navalny. Putin telah membantah menganiaya atau meracuni Navalny, meskipun komunitas intelijen mengklaim dia bertanggung jawab.
Sedangkan Dubes AS John Sullivan, yang juga memegang jabatan tersebut selama pemerintahan Trump, kemudian kembali ke Washington untuk berkonsultasi dengan tim Biden tentang prioritas dan hubungannya dengan Rusia.
Kembalinya duta besar masing-masing dipandang sebagai titik kunci dalam hubungan yang semakin tegang setelah Biden menjabat sebagai presiden AS pada Januari lalu.
Pada hari Rabu, Biden dan Putin bertemu kurang dari tiga jam—secara signifikan kurang dari empat hingga lima jam yang telah diantisipasi Gedung Putih.
Biden, yang memiliki ketegangan dengan Putin selama beberapa tahun, menyerukan keduanya untuk bertemu di Jenewa, Swiss, sebuah wilayah yang netral untuk pertemuan tatap muka pertama mereka sejak mantan wakil Presiden Barack Obama itu dilantik sebagai orang nomor satu AS. Mereka sebelumnya melakukan beberapa panggilan telepon untuk membahas kekhawatiran Biden tentang Rusia.
Putin mengatakan dia tidak diundang ke Gedung Putih, karena dia sebelumnya berada di bawah pendahulu Biden, Donald Trump.
"Kita harus memiliki kondisi yang tepat sebelum kita bisa sampai ke tempat itu," kata Putin.
(ian)
tulis komentar anda