Putin Tandatangani UU yang Melarang Ekstremis Ikut Pemilu Rusia
Sabtu, 05 Juni 2021 - 00:00 WIB
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin pada Jumat (4/6/2021) menandatangani undang-undang (UU) yang melarang staf, anggota dan sponsor kelompok ekstremis untuk mencalonkan diri dalam pemilu parlemen Rusia .
Langkah orang nomor satu Rusiaini dicurigai sebagai upaya untuk melarang kritikus Kremlin yang dipenjara, Alexei Navalny, mencalonkan diri dalam pemilu. Sebab, pengadilan Rusia saat ini sedang mempertimbangkan untuk menetapkan jaringan politik Navalny sebagai organisasi ekstremis dan putusan pengadilan akan keluar paling cepat pekan depan.
Portal informasi hukum Rusia menunjukkan Putin telah menandatangani undang-undang tersebut hari Jumat.
Para kritikus mengecam undang-undang tersebut sebagai yang terbaru dari serangkaian langkah untuk menindak oposisi Rusia menjelang pemilu yang akan diadakan pada bulan September untuk pemilihan anggota majelis rendah atau Duma Negara Rusia.
Rancangan Undang-Undang itu sebelumnya telah disetujui oleh majelis tinggi atau Dewan Federal Rusia awal pekan ini.
UU itu tidak hanya akan memengaruhi anggota senior dan aktivis tim Navalny, tetapi juga puluhan ribu orang Rusia yang mendukung pekerjaannya dengan sumbangan.
Pemimpin kelompok tersebut tidak akan dapat mencalonkan diri dalam pemilihan parlemen selama lima tahun, sementara anggota dan mereka yang membantu membiayai pekerjaan mereka akan dilarang mencalonkan diri selama tiga tahun.
Navalny, kritikus dalam negeri Putin yang paling menonjol, nyaris tidak selamat dari serangan racun yang hampir fatal dengan agen saraf yang dirancang Soviet musim panas lalu yang ia tuduhkan pada Kremlin.
Setelah kembali ke Rusia pada Januari setelah berbulan-bulan menjalani perawatan di Jerman, dia dipenjara selama 2,5 tahun atas tuduhan penggelapan pada Februari.
Navalny, yang merayakan ulang tahunnya yang ke-45 di balik jeruji besi hari ini, mengatakan dalam sebuah pesan yang di-posting di Instagram; "Saya ingin dengan tulus berterima kasih kepada semua orang yang ada di sekitar saya dan mendukung saya".
"Saya harap saya dapat mengatakan hari ini bahwa kesuksesan saya tahun lalu adalah bahwa saya telah menjauhkan diri dari perasaan seperti 'binatang yang dikurung', setelah banyak hal aneh yang terjadi pada saya," kata Navalny seperti dikutip AFP.
Pengadilan di Moskow akan mengadakan sidang lagi minggu depan tentang apakah akan menambahkan jaringan kantor regional Navalny dan Yayasan Anti-Korupsinya ke dalam daftar organisasi teroris dan ekstremis.
Jaringan Navalny telah dibubarkan untuk melindungi anggota dan pendukungnya dari kemungkinan penuntutan. Sebagian besar sekutu utamanya telah ditempatkan di bawah tahanan rumah atau meninggalkan negara itu.
Leonid Volkov, seorang ajudan utama Navalny yang tinggal di Lithuania, mengatakan dia yakin Putin telah dengan sengaja menandatangani undang-undang tersebut pada hari ulang tahun Navalny.
“Jika Anda berpikir Putin secara tidak sengaja menandatangani hari ini, maka Anda tidak mengerti apa-apa tentang Putin,” kata Volkov di Telegram, menyebut pemimpin Rusia itu sebagai “setan kecil yang jahat”.
Langkah orang nomor satu Rusiaini dicurigai sebagai upaya untuk melarang kritikus Kremlin yang dipenjara, Alexei Navalny, mencalonkan diri dalam pemilu. Sebab, pengadilan Rusia saat ini sedang mempertimbangkan untuk menetapkan jaringan politik Navalny sebagai organisasi ekstremis dan putusan pengadilan akan keluar paling cepat pekan depan.
Portal informasi hukum Rusia menunjukkan Putin telah menandatangani undang-undang tersebut hari Jumat.
Para kritikus mengecam undang-undang tersebut sebagai yang terbaru dari serangkaian langkah untuk menindak oposisi Rusia menjelang pemilu yang akan diadakan pada bulan September untuk pemilihan anggota majelis rendah atau Duma Negara Rusia.
Rancangan Undang-Undang itu sebelumnya telah disetujui oleh majelis tinggi atau Dewan Federal Rusia awal pekan ini.
UU itu tidak hanya akan memengaruhi anggota senior dan aktivis tim Navalny, tetapi juga puluhan ribu orang Rusia yang mendukung pekerjaannya dengan sumbangan.
Pemimpin kelompok tersebut tidak akan dapat mencalonkan diri dalam pemilihan parlemen selama lima tahun, sementara anggota dan mereka yang membantu membiayai pekerjaan mereka akan dilarang mencalonkan diri selama tiga tahun.
Baca Juga
Navalny, kritikus dalam negeri Putin yang paling menonjol, nyaris tidak selamat dari serangan racun yang hampir fatal dengan agen saraf yang dirancang Soviet musim panas lalu yang ia tuduhkan pada Kremlin.
Setelah kembali ke Rusia pada Januari setelah berbulan-bulan menjalani perawatan di Jerman, dia dipenjara selama 2,5 tahun atas tuduhan penggelapan pada Februari.
Navalny, yang merayakan ulang tahunnya yang ke-45 di balik jeruji besi hari ini, mengatakan dalam sebuah pesan yang di-posting di Instagram; "Saya ingin dengan tulus berterima kasih kepada semua orang yang ada di sekitar saya dan mendukung saya".
"Saya harap saya dapat mengatakan hari ini bahwa kesuksesan saya tahun lalu adalah bahwa saya telah menjauhkan diri dari perasaan seperti 'binatang yang dikurung', setelah banyak hal aneh yang terjadi pada saya," kata Navalny seperti dikutip AFP.
Pengadilan di Moskow akan mengadakan sidang lagi minggu depan tentang apakah akan menambahkan jaringan kantor regional Navalny dan Yayasan Anti-Korupsinya ke dalam daftar organisasi teroris dan ekstremis.
Jaringan Navalny telah dibubarkan untuk melindungi anggota dan pendukungnya dari kemungkinan penuntutan. Sebagian besar sekutu utamanya telah ditempatkan di bawah tahanan rumah atau meninggalkan negara itu.
Leonid Volkov, seorang ajudan utama Navalny yang tinggal di Lithuania, mengatakan dia yakin Putin telah dengan sengaja menandatangani undang-undang tersebut pada hari ulang tahun Navalny.
“Jika Anda berpikir Putin secara tidak sengaja menandatangani hari ini, maka Anda tidak mengerti apa-apa tentang Putin,” kata Volkov di Telegram, menyebut pemimpin Rusia itu sebagai “setan kecil yang jahat”.
(min)
tulis komentar anda