Misteri Perpisahan Triliuner Bill - Melinda Gates

Jum'at, 07 Mei 2021 - 05:58 WIB
"Tapi, ketika Anda mengatakan saya harus membayar USD100 miliar, saya pun mulai berhitung dengan matematika berapa sisa yang saya dapatkan," kata Bill dilansir Market Watch.

Di balik perceraian triliuner umumnya memiliki kepentingan bisnis. Itu berkaitan dengan upaya menghindari pajak, sehingga perpisahan itu disebut sebagai perceraian strategis. Itu terjadi bukan hanya di kalangan miliarder, tetapi telah menjadi hal umum di kalangan masyarakat menengah AS.

“Meskipun dalam persyaratan bersahabat, apakah Anda akan melakukan sesuatu yang membuat Anda kehilangan kendali atas bisnis tersebut dari perspektif kekuatan suara ketika Anda bercerai?” tanya Jeffrey Levine, direktur perencanaan keuangan BluePrint Wealth Alliance di Garden City, New York, dilansir CNBC.



"Perceraian merupakan pengaruh yang besar untuk diberikan kepada seseorang: 'Anda akan melakukan ini atau saya akan memberikan suara menentang Anda pada rapat pemegang saham berikutnya," katanya.

Selain itu, perceraian juga termasuk dalam negosiasi bisnis karena berkaitan dengan aset dan pajak.

"Jika pajak ditetapkan, maka tidak ada pajak pendapatan negara bagian," kata Craig Richards, direktur pelayanan pajak Fiduciary Trust Company International, seperti dilansir New York Times.

Dengan demikian, orang yang pajak pun cenderung aman dari pemberlakuan pajak.

Yang jelas, pembagian harta gono gini pun sudah dilakukan antara Bill dan Melinda. Perusahaan Bill, Cascade Investment, dilaporkan telah mentransfer ekuitas senilai USD1,8 miliar kepada Melinda.

Selama ini, Cascade Investment merupakan perusahaan holding yang mengurus saham dan deviden Microsoft. Transfer tersebut dilaksanakan sehari setelah pengumuman perceraian Bill-Melinda di media sosial. Dengan demikian, Melinda kini menjadi pemilik 14,1 juta saham Canadian National Railway Co atau senilai USD1,5 miliar. Selain itu, Melinda juga memiliki 2,94 juta saham AutoNation Inc senilai USD309 juta.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More