Putin Amandemen UU Rusia: Pemberontakan Bersenjata Dipenjara Seumur Hidup
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin pada hari Sabtu menandatangani amandemen undang-undang (UU) yang memberikan pengadilan Rusia wewenang untuk menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada penyelenggara pemberontakan bersenjata.
Menurut Russia Today, versi UU sebelumnya menetapkan bahwa pengadilan harus menjatuhkan hukuman antara 12 hingga 20 tahun penjara kepada pihak yang terlibat pemberontakan bersenjata.
Amandemen yang dipublikasikan oleh situs web hukum resmi pemerintah Rusia membedakan antara peserta reguler dan dalang upaya untuk menggulingkan pemerintah dengan menggunakan kekuatan bersenjata. Jika upaya tersebut menyebabkan kematian atau konsekuensi tak terduga lainnya, disebutkakan bahwa hukuman yang lebih berat harus diterapkan, termasuk hukuman penjara seumur hidup.
Aturan baru tersebut juga secara eksplisit menyatakan bahwa jika seorang konspirator memberi tahu pihak berwenang tentang pemberontakan yang direncanakan atau bertindak untuk mengurangi kerusakan pada kepentingan Rusia, dia dapat dibebaskan dari tanggung jawab hukum.
Undang-undang tersebut membuat orang yang dihukum karena pemberontakan bersenjata dan terorisme tidak memenuhi syarat untuk dibebaskan lebih awal dari penjara.
Undang-undang tersebut juga memperkenalkan pasal baru dalam UU Hukum Pidana yang ditujukan untuk warga negara asing dan orang tanpa kewarganegaraan yang membantu dan mendukung aktivitas musuh, atau yang merusak keamanan nasional Rusia.
Parlemen Rusia mengadopsi amandemen tersebut awal bulan ini. Putin menandatanganinya menjadi undang-undang saat dia sedang membersihkan tumpukan dokumen menjelang Tahun Baru, berdasarkan aktivitasnya baru-baru ini.
Pada hari Kamis dan Sabtu, Putin meratifikasi total 84 perubahan pada undang-undang Rusia, menurut hitungan media setempat. Dia telah menandatangani total 563 undang-undang baru tahun ini.
Mendiang pendiri perusahaan militer swasta Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, melancarkan pemberontakan besar-besaran, dengan beberapa pasukan berbaris menuju Moskow pada Juni 2023.
Dia kemudian setuju untuk menghentikan serangan tersebut sebagai bagian dari kesepakatan dengan pemerintah Rusia yang ditengahi oleh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko. Dua bulan setelah upaya pemberontakan yang gagal, Prigozhin dan beberapa agen Wagner lainnya tewas dalam kecelakaan pesawat tidak jauh dari Moskow.
Kelompok tentara bayaran Wagner telah berpartisipasi aktif dalam perang Ukraina, merekrut milisi baik di Rusia maupun di luar negeri. Kelompok ini menjadi terkenal karena merebut benteng utama Donbas di Artemovsk, yang dikenal di Ukraina sebagai Bakhmut, pada Mei 2023.
Namun, Prigozhin terlibat perseteruan terbuka dengan Kementerian Pertahanan Rusia, berulang kali menuduhnya gagal menyediakan peralatan dan amunisi yang memadai.
Lihat Juga: Azerbaijan Airlines Nyatakan Pesawatnya Jatuh karena Intervensi Eksternal, tapi Enggan Tuduh Rusia
Menurut Russia Today, versi UU sebelumnya menetapkan bahwa pengadilan harus menjatuhkan hukuman antara 12 hingga 20 tahun penjara kepada pihak yang terlibat pemberontakan bersenjata.
Amandemen yang dipublikasikan oleh situs web hukum resmi pemerintah Rusia membedakan antara peserta reguler dan dalang upaya untuk menggulingkan pemerintah dengan menggunakan kekuatan bersenjata. Jika upaya tersebut menyebabkan kematian atau konsekuensi tak terduga lainnya, disebutkakan bahwa hukuman yang lebih berat harus diterapkan, termasuk hukuman penjara seumur hidup.
Aturan baru tersebut juga secara eksplisit menyatakan bahwa jika seorang konspirator memberi tahu pihak berwenang tentang pemberontakan yang direncanakan atau bertindak untuk mengurangi kerusakan pada kepentingan Rusia, dia dapat dibebaskan dari tanggung jawab hukum.
Undang-undang tersebut membuat orang yang dihukum karena pemberontakan bersenjata dan terorisme tidak memenuhi syarat untuk dibebaskan lebih awal dari penjara.
Undang-undang tersebut juga memperkenalkan pasal baru dalam UU Hukum Pidana yang ditujukan untuk warga negara asing dan orang tanpa kewarganegaraan yang membantu dan mendukung aktivitas musuh, atau yang merusak keamanan nasional Rusia.
Parlemen Rusia mengadopsi amandemen tersebut awal bulan ini. Putin menandatanganinya menjadi undang-undang saat dia sedang membersihkan tumpukan dokumen menjelang Tahun Baru, berdasarkan aktivitasnya baru-baru ini.
Pada hari Kamis dan Sabtu, Putin meratifikasi total 84 perubahan pada undang-undang Rusia, menurut hitungan media setempat. Dia telah menandatangani total 563 undang-undang baru tahun ini.
Mendiang pendiri perusahaan militer swasta Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, melancarkan pemberontakan besar-besaran, dengan beberapa pasukan berbaris menuju Moskow pada Juni 2023.
Dia kemudian setuju untuk menghentikan serangan tersebut sebagai bagian dari kesepakatan dengan pemerintah Rusia yang ditengahi oleh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko. Dua bulan setelah upaya pemberontakan yang gagal, Prigozhin dan beberapa agen Wagner lainnya tewas dalam kecelakaan pesawat tidak jauh dari Moskow.
Kelompok tentara bayaran Wagner telah berpartisipasi aktif dalam perang Ukraina, merekrut milisi baik di Rusia maupun di luar negeri. Kelompok ini menjadi terkenal karena merebut benteng utama Donbas di Artemovsk, yang dikenal di Ukraina sebagai Bakhmut, pada Mei 2023.
Namun, Prigozhin terlibat perseteruan terbuka dengan Kementerian Pertahanan Rusia, berulang kali menuduhnya gagal menyediakan peralatan dan amunisi yang memadai.
Lihat Juga: Azerbaijan Airlines Nyatakan Pesawatnya Jatuh karena Intervensi Eksternal, tapi Enggan Tuduh Rusia
(mas)