Misteri Perpisahan Triliuner Bill - Melinda Gates
Jum'at, 07 Mei 2021 - 05:58 WIB
Seperti dilansir Bloomberg, lewat Cascade, Gates memiliki saham di berbagai perusahaan properti, energi, dan hotel. Mereka juga mengelola dana Gates dalam bentuk saham di puluhan perusahaan publik seperti Deere & Co dan Republic Services Inc. Gates juga memiliki tanah paling luas di Negeri Paman Sam.
“Dalam perceraian, pembagian aset tidak selalu “adil dan ekuitabel”, sehingga tidak harus 50/50,” kata Janet George, pengacara perceraian yang berkedudukan di Washington, kepada Forbes.
Kabar pembagian harta gono gini itu menjadi peluang terjadinya transparansi kepada publik, seperti perceraian Steve dan Elaine Wynn, pendiri Wynn Resorts, pada 2010. Eleanie mendapatkan 11 juta saham senilai USD795 juta.
Hal berbeda terjadi dalam perceraian pendiri Google Sergey Brin dengan Anne Wojcicki di mana publik tidak mengetahui pembagian harta gono gini.
Kemudian yang menjadi perhatian dengan perceraian Melinda dan Bill adalah nasib ikrar mereka di Giving Pledge, di mana mereka akan menyerahkan seluruh hartanya untuk beramal. Keduanya mengatakan janji itu pada 2010 ke yayasan yang mereka dirikan, yakni Bill and Melinda Gates Foundations.
Pengacara pernikahan menyatakan, uang yang sudah masuk dalam komitmen memang tidak akan masuk dalam harta gono gini. Namun, perceraian tersebut masih menyisakan misteri terkait komitmen tersebut.
"Belum ada peristiwa seperti ini sebelumnya. Namun, apa yang terjadi pada keluarga Gates merepresentasikan kekayaan dan status mereka," papar Benjamin Soskis, sejarawan filantropi dan peneliti senior di Urban Institute.
Kekhawatiran publik yang paling nyata adalah perceraian menjadi cara bagi Bill dan Melinda menghindari komitmen Giving Pledge. Padahal, Bill dan Warren Buffett merupakan miliarder yang membujuk-bujuk orang kaya lain untuk memberikan hartanya sebagai amal.
”Perceraian akan berdampak terhadap Giving Pledge yang mendonasikan sebagian besar kekayaannya untuk lembaga amal," kata Susan Moss, pengacara spesialis perceraian. "Masing-masing pasangan umumnya mengetahui hal tersebut. Mereka juga mengetahui apa yang akan dilakukan," katanya.
“Dalam perceraian, pembagian aset tidak selalu “adil dan ekuitabel”, sehingga tidak harus 50/50,” kata Janet George, pengacara perceraian yang berkedudukan di Washington, kepada Forbes.
Kabar pembagian harta gono gini itu menjadi peluang terjadinya transparansi kepada publik, seperti perceraian Steve dan Elaine Wynn, pendiri Wynn Resorts, pada 2010. Eleanie mendapatkan 11 juta saham senilai USD795 juta.
Hal berbeda terjadi dalam perceraian pendiri Google Sergey Brin dengan Anne Wojcicki di mana publik tidak mengetahui pembagian harta gono gini.
Kemudian yang menjadi perhatian dengan perceraian Melinda dan Bill adalah nasib ikrar mereka di Giving Pledge, di mana mereka akan menyerahkan seluruh hartanya untuk beramal. Keduanya mengatakan janji itu pada 2010 ke yayasan yang mereka dirikan, yakni Bill and Melinda Gates Foundations.
Pengacara pernikahan menyatakan, uang yang sudah masuk dalam komitmen memang tidak akan masuk dalam harta gono gini. Namun, perceraian tersebut masih menyisakan misteri terkait komitmen tersebut.
"Belum ada peristiwa seperti ini sebelumnya. Namun, apa yang terjadi pada keluarga Gates merepresentasikan kekayaan dan status mereka," papar Benjamin Soskis, sejarawan filantropi dan peneliti senior di Urban Institute.
Kekhawatiran publik yang paling nyata adalah perceraian menjadi cara bagi Bill dan Melinda menghindari komitmen Giving Pledge. Padahal, Bill dan Warren Buffett merupakan miliarder yang membujuk-bujuk orang kaya lain untuk memberikan hartanya sebagai amal.
”Perceraian akan berdampak terhadap Giving Pledge yang mendonasikan sebagian besar kekayaannya untuk lembaga amal," kata Susan Moss, pengacara spesialis perceraian. "Masing-masing pasangan umumnya mengetahui hal tersebut. Mereka juga mengetahui apa yang akan dilakukan," katanya.
tulis komentar anda