Horor, Mayat Diduga Korban Covid-19 Dibiarkan Tergeletak 30 Jam di Jalan
Jum'at, 22 Mei 2020 - 07:26 WIB
Beberapa penduduk mengira dia telah meninggal karena Covid-19, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona baru, SARS-CoV-2. Namun, tidak ada yang yakin. Penyakit itu masuk ke Rio de Janeiro melalui penduduk kaya yang kembali dari liburan di Eropa, dan sejak itu menyebar ke lingkungan miskin.
Menurut penduduk setempat, ambulans tiba sekitar pukul 16.00 sore, tapi jasad Silva justru dibiarkan. Paramedis menyimpulkan penyebab kematiannya karena serangan jantung dan penyebab lain yang tidak diketahui. Kesimpulan itu tertulis dalam sertifikat kematian yang dilihat oleh Reuters.
Dalam sebuah pernyataan, layanan ambulans kota setempat mengatakan tidak bertanggung jawab untuk mengevakuasi jasad. Layanan tersebut tidak mengatakan apakah Silva telah dites untuk Covid-19 atau belum. (Baca juga: Horor Covid-19 di India: Mayat-mayat Tergeletak di Sebelah Pasien RS )
Pagi harinya, anak tiri Silva, Marcos Vinicius Andrade da Silva, 26, mencoba meminta bantuan otoritas lain untuk mengambil jasad korban.
Dia mengaku telah berbicara dengan petugas polisi yang patroli, yang memperingatkan rekan-rekannya di Kantor Polisi Sipil ke-21 di dekat lokasi kejadian. Tapi upaya itu tidak membuahkan hasil.
Seorang juru bicara polisi sipil mengatakan petugas hanya mengambil alih pemindahan jasad dalam kasus kriminal.
Setelah menghabiskan satu hari di telepon, anak tiri Silva mengatakan tim pemakaman akhirnya tiba pada pukul 17.00 pada hari Minggu.
"Kami sangat lega bahwa mereka telah membawanya pergi...tetapi juga sangat sedih tentang apa yang terjadi," katanya.
Pada hari Senin, jasad Silva dimakamkan di sebuah upacara dengan empat orang—termasuk Marcos dan ibunya—yang hadir.
Menurut penduduk setempat, ambulans tiba sekitar pukul 16.00 sore, tapi jasad Silva justru dibiarkan. Paramedis menyimpulkan penyebab kematiannya karena serangan jantung dan penyebab lain yang tidak diketahui. Kesimpulan itu tertulis dalam sertifikat kematian yang dilihat oleh Reuters.
Dalam sebuah pernyataan, layanan ambulans kota setempat mengatakan tidak bertanggung jawab untuk mengevakuasi jasad. Layanan tersebut tidak mengatakan apakah Silva telah dites untuk Covid-19 atau belum. (Baca juga: Horor Covid-19 di India: Mayat-mayat Tergeletak di Sebelah Pasien RS )
Pagi harinya, anak tiri Silva, Marcos Vinicius Andrade da Silva, 26, mencoba meminta bantuan otoritas lain untuk mengambil jasad korban.
Dia mengaku telah berbicara dengan petugas polisi yang patroli, yang memperingatkan rekan-rekannya di Kantor Polisi Sipil ke-21 di dekat lokasi kejadian. Tapi upaya itu tidak membuahkan hasil.
Seorang juru bicara polisi sipil mengatakan petugas hanya mengambil alih pemindahan jasad dalam kasus kriminal.
Setelah menghabiskan satu hari di telepon, anak tiri Silva mengatakan tim pemakaman akhirnya tiba pada pukul 17.00 pada hari Minggu.
"Kami sangat lega bahwa mereka telah membawanya pergi...tetapi juga sangat sedih tentang apa yang terjadi," katanya.
Pada hari Senin, jasad Silva dimakamkan di sebuah upacara dengan empat orang—termasuk Marcos dan ibunya—yang hadir.
(min)
tulis komentar anda