Diplomat Kiev: Tidak Gabung NATO, Ukraina Mungkin Harus Membuat Nuklir
Jum'at, 16 April 2021 - 06:10 WIB
Di bawah aturan NATO, negara-negara yang menderita perang saudara atau konflik yang belum terselesaikan dengan negara lain tidak memenuhi syarat untuk bergabung dengan blok tersebut.
Beberapa pekan terakhir telah menyaksikan lonjakan besar dalam ketegangan antara Kiev dan republik Donbas yang memproklamirkan diri, dengan yang terakhir menuduh militer Ukraina melakukan serangkaian provokasi dan membuat persiapan untuk serangan besar. Kiev dan pendukung Baratnya menyalahkan Rusia atas ketegangan tersebut, dan menuduh Moskow melakukan penumpukan militer di perbatasannya.
Para pejabat Rusia telah mendesak Kiev untuk tetap berpegang pada persyaratan gencatan senjata Minsk, dan memperingatkan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan Ukraina dan mitranya Amerika Serikat (AS) serta NATO yang bertanggung jawab atas memburuknya situasi keamanan.
Ditandatangani pada Februari 2015 setelah berbulan-bulan pertempuran antara pasukan Kiev dan milisi lokal, perjanjian Minsk membayangkan gencatan senjata, penarikan senjata berat dari garis kontak, dan kembalinya wilayah pemberontak secara bertahap ke yurisdiksi Kiev, sambil menunggu jaminan khusus status otonomi yang dimandatkan secara legislatif.
Bagian gencatan senjata dari perjanjian tersebut telah dilaksanakan dan secara umum dipatuhi, tetapi poin lainnya - termasuk jaminan otonomi - belum direalisasikan oleh Kiev, mengubah perang saudara di timur negara itu menjadi konflik yang membeku.
(ian)
tulis komentar anda