Putin Teken UU yang Bisa Membuatnya Berkuasa hingga 2036

Selasa, 06 April 2021 - 07:27 WIB
Intelijen Amerika Serikat (AS) menyimpulkan dengan "keyakinan tinggi" bahwa perwira intelijen Rusia bertanggung jawab atas serangan racun terhadap Navalny.

Bulan lalu, Amerika Serikat dan Uni Eropa memberlakukan sanksi baru terhadap pejabat Rusia, termasuk Direktur FSB Alexander Bortnikov, sebagai respons atas serangan racun dan hukuman penjara Navalny.

"Penggunaan senjata kimia oleh Kremlin untuk membungkam lawan politik dan mengintimidasi orang lain menunjukkan ketidakpedulian yang mencolok terhadap norma-norma internasional," kata Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada saat itu.

"Kami bergabung dengan Uni Eropa dalam mengutuk peracunan Alexei Navalny, serta penangkapan dan pemenjaraannya oleh pemerintah Rusia," ujarnya.



Sementara itu, ketegangan meningkat di perbatasan Rusia dengan Ukraina, di mana rekaman menunjukkan tank, artileri, dan sebanyak 4.000 tentara sedang bergerak.

Para pejabat Rusia telah memberi tahu Barat untuk tidak ikut campur dan menahan diri dari tindakan mengirimkan bantuan militer Ukraina.

“Tidak diragukan lagi skenario seperti itu akan mengarah pada peningkatan lebih lanjut dalam ketegangan di dekat perbatasan Rusia,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

"Tentu saja, ini akan membutuhkan tindakan tambahan dari pihak Rusia untuk memastikan keamanannya," ujar Peskov.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More