Pria Penyelamat Kucing-kucing yang Terlupakan di Zona Nuklir Fukushima
Kamis, 04 Maret 2021 - 09:34 WIB
Pemerintah, yang menjadikan Fukushima sebagai simbol kebangkitan nasional di tengah persiapan Olimpiade Tokyo, mendorong warga untuk kembali ke tanah yang tidak tercemar.
Ketakutan yang berkepanjangan tentang pembangkit nuklir, pekerjaan dan infrastruktur yang buruk membuat banyak orang masih menjauh.
Unuma, sekarang menjadi petani sayur di prefektur Saitama dekat Tokyo, tempat suaminya meninggal tiga tahun lalu. Dia tidak akan kembali bahkan jika pemerintah mengikis tanah radioaktif dari ladangnya.
Tingkat radiasi di sekitar rumahnya sekitar 20 kali daripada di Tokyo, menurut pembacaan dosimeter yang dilakukan Reuters.
Hanya pemindahan inti radioaktif Fukushima yang akan membuatnya merasa aman, tugas yang akan membutuhkan waktu puluhan tahun untuk diselesaikan.
“Jangankan ancaman gempa, reaktor itu bisa meledak jika ada yang menjatuhkan alat di tempat yang salah,” papar dia.
Sebelum menempuh empat jam perjalanan kembali ke rumah barunya, Unuma mengunjungi Ranch of Hope, peternakan sapi milik Masami Yoshizawa, yang menentang perintah memusnahkan ternak yang terkena radiasi sebagai protes terhadap pemerintah dan Tokyo Electric Power.
Di antara 233 sapi jantan, masih ada sapi jantan terakhir yang masih hidup dari 50 kawanan sapi yang biasa dirawat Unuma.
Itu merupakan salah satu ternak yang masih hidup dari kehidupan yang dia alami sebelum bencana.
Sapi jantannya mengabaikannya ketika dia mencoba membujuknya, jadi Yoshizawa memberinya segenggam kubis untuk mencoba menggodanya.
Ketakutan yang berkepanjangan tentang pembangkit nuklir, pekerjaan dan infrastruktur yang buruk membuat banyak orang masih menjauh.
Unuma, sekarang menjadi petani sayur di prefektur Saitama dekat Tokyo, tempat suaminya meninggal tiga tahun lalu. Dia tidak akan kembali bahkan jika pemerintah mengikis tanah radioaktif dari ladangnya.
Tingkat radiasi di sekitar rumahnya sekitar 20 kali daripada di Tokyo, menurut pembacaan dosimeter yang dilakukan Reuters.
Hanya pemindahan inti radioaktif Fukushima yang akan membuatnya merasa aman, tugas yang akan membutuhkan waktu puluhan tahun untuk diselesaikan.
“Jangankan ancaman gempa, reaktor itu bisa meledak jika ada yang menjatuhkan alat di tempat yang salah,” papar dia.
Sebelum menempuh empat jam perjalanan kembali ke rumah barunya, Unuma mengunjungi Ranch of Hope, peternakan sapi milik Masami Yoshizawa, yang menentang perintah memusnahkan ternak yang terkena radiasi sebagai protes terhadap pemerintah dan Tokyo Electric Power.
Di antara 233 sapi jantan, masih ada sapi jantan terakhir yang masih hidup dari 50 kawanan sapi yang biasa dirawat Unuma.
Itu merupakan salah satu ternak yang masih hidup dari kehidupan yang dia alami sebelum bencana.
Sapi jantannya mengabaikannya ketika dia mencoba membujuknya, jadi Yoshizawa memberinya segenggam kubis untuk mencoba menggodanya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda