Pria Penyelamat Kucing-kucing yang Terlupakan di Zona Nuklir Fukushima
Kamis, 04 Maret 2021 - 09:34 WIB
Kato meninggalkan makanan untuk kucing-kucing liar di gudang penyimpanan yang dia panaskan dengan kompor parafin.
Dia juga telah menyelamatkan seekor anjing, Pochi. Tanpa air ledeng, dia harus mengisi botol dari mata air pegunungan terdekat, dan pergi ke toilet umum.
Pria berusia 57 tahun itu adalah pemilik bisnis konstruksi kecil di kehidupan sebelumnya.
Dia mengatakan keputusannya untuk tetap tinggal ketika 160.000 orang lain dievakuasi di daerah itu sebagian dipicu oleh keterkejutan menemukan hewan-hewan peliharaan mati di rumah-rumah kosong yang dia bantu hancurkan.
Kucing-kucing itu pun memberinya alasan untuk tetap tinggal di tanah yang telah dimiliki keluarganya selama tiga generasi.
“Saya tidak ingin pergi, saya suka tinggal di pegunungan ini,” tutur dia sambil berdiri di depan rumahnya, yang diizinkan untuk dia kunjungi tetapi, secara teknis, tidak diizinkan untuk tidur.
Bangunan kayu dua lantai itu kini dalam kondisi yang memprihatinkan.
Lantai kayu yang keropos tampak berlubang. Terlihat lubang di dinding dan genteng yang copot oleh gempa bumi yang kuat bulan lalu.
Gempa bulan lalu itu membangkitkan kenangan menakutkan dari gempa dahsyat pada 11 Maret 2001, yang menyebabkan tsunami dan musibah nuklir.
Dia juga telah menyelamatkan seekor anjing, Pochi. Tanpa air ledeng, dia harus mengisi botol dari mata air pegunungan terdekat, dan pergi ke toilet umum.
Pria berusia 57 tahun itu adalah pemilik bisnis konstruksi kecil di kehidupan sebelumnya.
Dia mengatakan keputusannya untuk tetap tinggal ketika 160.000 orang lain dievakuasi di daerah itu sebagian dipicu oleh keterkejutan menemukan hewan-hewan peliharaan mati di rumah-rumah kosong yang dia bantu hancurkan.
Kucing-kucing itu pun memberinya alasan untuk tetap tinggal di tanah yang telah dimiliki keluarganya selama tiga generasi.
“Saya tidak ingin pergi, saya suka tinggal di pegunungan ini,” tutur dia sambil berdiri di depan rumahnya, yang diizinkan untuk dia kunjungi tetapi, secara teknis, tidak diizinkan untuk tidur.
Bangunan kayu dua lantai itu kini dalam kondisi yang memprihatinkan.
Lantai kayu yang keropos tampak berlubang. Terlihat lubang di dinding dan genteng yang copot oleh gempa bumi yang kuat bulan lalu.
Gempa bulan lalu itu membangkitkan kenangan menakutkan dari gempa dahsyat pada 11 Maret 2001, yang menyebabkan tsunami dan musibah nuklir.
Lihat Juga :
tulis komentar anda