Kapal Perusak AS Tiba di Sudan, Sehari setelah Kapal Fregat Rusia
Selasa, 02 Maret 2021 - 12:47 WIB
AS menghapus Sudan dari daftar negara sponsor terorisme dan menandatangani perjanjian untuk memberikan Sudan pinjaman USD1 miliar untuk melunasi tunggakan USD1,2 miliar utangnya pada Bank Dunia.
Kebijakan ini setelah Sudan menandatangani "Persetujuan Abraham" untuk menormalkan hubungan dengan Israel.
Rusia dan Sudan
Pelabuhan Sudan memiliki posisi strategis penting di Laut Merah yang berfungsi sebagai pelabuhan utama Sudan.
Kedatangan kapal perang AS itu hanya selang sehari setelah kapal fregat Rusia, "Admiral Grigorovich", memasuki pelabuhan Sudan.
Seperti diketahui, Moskow berencana membangun pangkalan angkatan laut di pantai Laut Merah Sudan.
“Kapasitas fasilitas angkatan laut Rusia akan dibatasi maksimal 300 personel militer dan sipil serta empat kapal, termasuk kapal bertenaga nuklir,” ungkap rincian yang dipublikasikan di website pemerintah Rusia.
Moskow dalam beberapa tahun terakhir mengalihkan pandangannya ke Afrika saat memperbarui pengaruh geopolitiknya.
Sudan memiliki lokasi strategis yang menjembatani Tanduk Afrika, Teluk, dan Afrika Utara.
Rusia telah membujuk Sudan dengan kerja sama militer dan nuklir sipil. Kedua negara menandatangani kesepakatan antara angkatan bersenjata pada Mei 2019 yang akan berlangsung selama tujuh tahun.
Kebijakan ini setelah Sudan menandatangani "Persetujuan Abraham" untuk menormalkan hubungan dengan Israel.
Rusia dan Sudan
Pelabuhan Sudan memiliki posisi strategis penting di Laut Merah yang berfungsi sebagai pelabuhan utama Sudan.
Kedatangan kapal perang AS itu hanya selang sehari setelah kapal fregat Rusia, "Admiral Grigorovich", memasuki pelabuhan Sudan.
Seperti diketahui, Moskow berencana membangun pangkalan angkatan laut di pantai Laut Merah Sudan.
“Kapasitas fasilitas angkatan laut Rusia akan dibatasi maksimal 300 personel militer dan sipil serta empat kapal, termasuk kapal bertenaga nuklir,” ungkap rincian yang dipublikasikan di website pemerintah Rusia.
Moskow dalam beberapa tahun terakhir mengalihkan pandangannya ke Afrika saat memperbarui pengaruh geopolitiknya.
Sudan memiliki lokasi strategis yang menjembatani Tanduk Afrika, Teluk, dan Afrika Utara.
Rusia telah membujuk Sudan dengan kerja sama militer dan nuklir sipil. Kedua negara menandatangani kesepakatan antara angkatan bersenjata pada Mei 2019 yang akan berlangsung selama tujuh tahun.
tulis komentar anda