Demonstran Myanmar Meninggal setelah 10 Hari Terluka Parah
Jum'at, 19 Februari 2021 - 17:59 WIB
Bisnis militer menggurita mulai dari perbankan hingga bir, telekomunikasi, dan transportasi.
Tentara merebut kembali kekuasaan setelah menuduh penipuan dalam pemilu 8 November yang dimenangkan Liga Nasional untuk Demokrasi yang dipimpin Suu Kyi.
Kudeta itu menghentikan transisi menuju demokrasi yang telah dimulai pada 2011. Junta menahan Suu Kyi dan ratusan tokoh lainnya.
Asosiasi Bantuan Myanmar untuk Tahanan Politik mengatakan 521 orang telah ditahan pada Kamis. Dari mereka, 44 orang telah dibebaskan.
Para pengunjuk rasa telah menyerukan pengakuan pemilu tahun lalu serta pembebasan Suu Kyi dan tahanan lainnya.
Suu Kyi, 75, menghadapi tuduhan melanggar Undang-Undang Penanggulangan Bencana Alam serta tuduhan mengimpor enam radio walkie talkie secara ilegal.
Penampilannya di pengadilan berikutnya telah ditetapkan pada 1 Maret.
Dia menghabiskan hampir 15 tahun dalam tahanan rumah atas upayanya membawa demokrasi dan memenangkan Nobel Perdamaian pada 1991 untuk perjuangannya.
Tentara merebut kembali kekuasaan setelah menuduh penipuan dalam pemilu 8 November yang dimenangkan Liga Nasional untuk Demokrasi yang dipimpin Suu Kyi.
Kudeta itu menghentikan transisi menuju demokrasi yang telah dimulai pada 2011. Junta menahan Suu Kyi dan ratusan tokoh lainnya.
Asosiasi Bantuan Myanmar untuk Tahanan Politik mengatakan 521 orang telah ditahan pada Kamis. Dari mereka, 44 orang telah dibebaskan.
Para pengunjuk rasa telah menyerukan pengakuan pemilu tahun lalu serta pembebasan Suu Kyi dan tahanan lainnya.
Suu Kyi, 75, menghadapi tuduhan melanggar Undang-Undang Penanggulangan Bencana Alam serta tuduhan mengimpor enam radio walkie talkie secara ilegal.
Penampilannya di pengadilan berikutnya telah ditetapkan pada 1 Maret.
Dia menghabiskan hampir 15 tahun dalam tahanan rumah atas upayanya membawa demokrasi dan memenangkan Nobel Perdamaian pada 1991 untuk perjuangannya.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda