Pertaruhkan Nyawa Demi Kebenaran, Ini 10 Jurnalis Investigasi Paling Bernyali
Sabtu, 06 Februari 2021 - 12:32 WIB
dan bos narkoba. (Baca juga: Terlupakan dan Kurang Dikenal, Ini 10 Pahlawan Super Melawan Genosida)
Tahun 2001, Lopes membantu pihak kepolisian setempat dalam mengurangi aksi jual beli narkoba. Nama Lopes menjadi populer karena hal tersebut. Ironisnya, pada 2 Juni 2002, pengedar narkoba menculiknya. Lopes dipukuli, disiksa mati-matian, dan dibakar hingga tewas.
3. Elizabeth Jane Cochrane
Elizabeth Jane Cochrane atau lebih dikenal dengan by line Nellie Bly adalah jurnalis wanita angkatan pertama di Amerika Serikat sekitar tahun 1887. Oleh editornya di New York ia ditugaskan meliput kondisi sebuah Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Blackwell Island yang diduga melakukan malpraktik.
Untuk masuk ke RSJ tersebut tak ada cara lain bagi Cochrane selain menyamar menjadi pasien sakit jiwa. Risikonya sangat besar, karena sang editor tak menjamin Cochrane bisa keluar dari RSJ tersebut.
Selama 10 hari ia berada di RSJ dan harus menjalani perlakuan medis tak semestinya. Namun pengorbanan itu terbayar. Berkat liputannya, pemerintah AS memerintahkan penyidikan RSJ tersebut dan menaikkan anggaran perbaikan dan pelayanan sebesar USD850.000. (Baca juga: 6 Kota di Dunia yang Pernah Bersalin Nama, Jakarta Paling Sering)
4. Chris Terrill
Chris Terrill merupakan pakar antropologi asal Inggris dan pembuat film dokumenter. Hasil investigasinya terentang luas di berbagai bidang, mulai dari kasus bullying di sekolah hingga penyelundupan kokain yang melibatkan
Tahun 2001, Lopes membantu pihak kepolisian setempat dalam mengurangi aksi jual beli narkoba. Nama Lopes menjadi populer karena hal tersebut. Ironisnya, pada 2 Juni 2002, pengedar narkoba menculiknya. Lopes dipukuli, disiksa mati-matian, dan dibakar hingga tewas.
3. Elizabeth Jane Cochrane
Elizabeth Jane Cochrane atau lebih dikenal dengan by line Nellie Bly adalah jurnalis wanita angkatan pertama di Amerika Serikat sekitar tahun 1887. Oleh editornya di New York ia ditugaskan meliput kondisi sebuah Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Blackwell Island yang diduga melakukan malpraktik.
Untuk masuk ke RSJ tersebut tak ada cara lain bagi Cochrane selain menyamar menjadi pasien sakit jiwa. Risikonya sangat besar, karena sang editor tak menjamin Cochrane bisa keluar dari RSJ tersebut.
Selama 10 hari ia berada di RSJ dan harus menjalani perlakuan medis tak semestinya. Namun pengorbanan itu terbayar. Berkat liputannya, pemerintah AS memerintahkan penyidikan RSJ tersebut dan menaikkan anggaran perbaikan dan pelayanan sebesar USD850.000. (Baca juga: 6 Kota di Dunia yang Pernah Bersalin Nama, Jakarta Paling Sering)
4. Chris Terrill
Chris Terrill merupakan pakar antropologi asal Inggris dan pembuat film dokumenter. Hasil investigasinya terentang luas di berbagai bidang, mulai dari kasus bullying di sekolah hingga penyelundupan kokain yang melibatkan
tulis komentar anda