Biden Dilantik Jadi Presiden AS, Kerusuhan Landa Portland dan Seattle
Jum'at, 22 Januari 2021 - 07:05 WIB
WASHINGTON - Kerusuhan melanda Portland dan Seattle hanya beberapa jam setelah pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden . Kantor Partai Demokrat dan kantor imigrasi federal jadi sasaran amukan massa.
Wilayah Pacific Northwest muncul sebagai sarang demonstrasi tahun lalu, tetapi harapan bahwa akhir masa jabatan Donald Trump akan dengan cepat menghentikan kerusuhan yang terkait dengan kelompok-kelompok sayap kiri telah pupus pada hari Rabu (20/1/2021).
Sekitar 150 orang merusak kantor Partai Demokrat Oregon pada Rabu sore, sebelum kelompok berjumlah hampir sama menyerbu gedung Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai federal di Portland larut malam.
“Beberapa dari kerumunan itu memiliki senjata lada, senjata kendali elektronik, kembang api besar, perisai dan batu,” kata juru bicara polisi Portland, Kevin Allen, seperti dikutip AFP, Jumat (22/1/2021).
"Petugas federal meluncurkan amunisi pengendali massa," ujarnya, tanpa menyebutkan jenisnya. Sedikitnya delapan orang ditangkap.
Media afiliasi CBS, KOIN 6 News, melaporkan tembakan seperti gas air mata, serta granat setrum dan amunisi yang tidak terlalu mematikan seperti bola merica.
Di Seattle, polisi mengatakan mereka telah menangkap setidaknya tiga anggota kelompok yang memecahkan jendela, menandai bangunan dengan coretan dan membakar bendera AS.
Penegak hukum tidak mengomentari sifat atau agenda politik dari protes tersebut.
Tetapi kekerasan dan vandalisme muncul pada hari ketika beberapa demonstrasi sayap kiri direncanakan akan menekan pemerintahan baru untuk segera memperkenalkan reformasi imigrasi, keadilan rasial dan kepolisian.
Menurut New York Times, satu selebaran yang dibagikan saat demonstrasi di Seattle menyerang Biden karena undang-undang kejahatan "bodohnya" yang disahkan pada tahun 1994, yang disalahkan karena menyebabkan penahanan massal.
Beberapa jam setelah menjabat pada hari Rabu, Biden menandatangani serangkaian perintah eksekutif, termasuk langkah-langkah untuk memberi jutaan migran tidak berdokumen jalan menuju kewarganegaraan yang ditolak oleh pemerintahan Trump.
Partai Demokrat di Oregon mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada AFP bahwa mereka frustrasi dan kecewa dengan kerusakan pada kantornya."Tetapi tidak akan menghalangi pekerjaan penting kami," kata partai tersebut.
Protes di wilayah Pacific Northwest awalnya dipicu tahun lalu oleh kemarahan atas pembunuhan orang kulit hitam Amerika oleh petugas penegak hukum di seluruh negeri.
Dipicu oleh kedatangan pejabat federal dan milisi sayap kanan, termasuk yang disebut Proud Boys, protes berubah mematikan selama musim panas AS.
Wilayah Pacific Northwest muncul sebagai sarang demonstrasi tahun lalu, tetapi harapan bahwa akhir masa jabatan Donald Trump akan dengan cepat menghentikan kerusuhan yang terkait dengan kelompok-kelompok sayap kiri telah pupus pada hari Rabu (20/1/2021).
Sekitar 150 orang merusak kantor Partai Demokrat Oregon pada Rabu sore, sebelum kelompok berjumlah hampir sama menyerbu gedung Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai federal di Portland larut malam.
“Beberapa dari kerumunan itu memiliki senjata lada, senjata kendali elektronik, kembang api besar, perisai dan batu,” kata juru bicara polisi Portland, Kevin Allen, seperti dikutip AFP, Jumat (22/1/2021).
"Petugas federal meluncurkan amunisi pengendali massa," ujarnya, tanpa menyebutkan jenisnya. Sedikitnya delapan orang ditangkap.
Media afiliasi CBS, KOIN 6 News, melaporkan tembakan seperti gas air mata, serta granat setrum dan amunisi yang tidak terlalu mematikan seperti bola merica.
Baca Juga
Di Seattle, polisi mengatakan mereka telah menangkap setidaknya tiga anggota kelompok yang memecahkan jendela, menandai bangunan dengan coretan dan membakar bendera AS.
Penegak hukum tidak mengomentari sifat atau agenda politik dari protes tersebut.
Tetapi kekerasan dan vandalisme muncul pada hari ketika beberapa demonstrasi sayap kiri direncanakan akan menekan pemerintahan baru untuk segera memperkenalkan reformasi imigrasi, keadilan rasial dan kepolisian.
Menurut New York Times, satu selebaran yang dibagikan saat demonstrasi di Seattle menyerang Biden karena undang-undang kejahatan "bodohnya" yang disahkan pada tahun 1994, yang disalahkan karena menyebabkan penahanan massal.
Beberapa jam setelah menjabat pada hari Rabu, Biden menandatangani serangkaian perintah eksekutif, termasuk langkah-langkah untuk memberi jutaan migran tidak berdokumen jalan menuju kewarganegaraan yang ditolak oleh pemerintahan Trump.
Partai Demokrat di Oregon mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada AFP bahwa mereka frustrasi dan kecewa dengan kerusakan pada kantornya."Tetapi tidak akan menghalangi pekerjaan penting kami," kata partai tersebut.
Protes di wilayah Pacific Northwest awalnya dipicu tahun lalu oleh kemarahan atas pembunuhan orang kulit hitam Amerika oleh petugas penegak hukum di seluruh negeri.
Dipicu oleh kedatangan pejabat federal dan milisi sayap kanan, termasuk yang disebut Proud Boys, protes berubah mematikan selama musim panas AS.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda