Putri Soleimani pada Trump yang Lengser: Anda Bunuh Ayah Saya, tapi Hidup Ketakutan
loading...
A
A
A
TEHERAN - Putri almarhum Jenderal Qassem Soleimani dari Iran menyambut sinis lengsernya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat (AS). Dia mengatakan Trump selalu dia ingat sebagai pembunuh Jenderal Soleimani.
Baca Juga: Joe Biden Presiden AS Disambut Antusias Perry Warjiyo, Dana Asing Bakal Mengucur Deras
"Trump, Anda membunuh ayah saya, jenderal yang memimpin kemenangan perang melawan ISIS/ al-Qaeda, dengan harapan menyimpang bahwa Anda akan dilihat sebagai semacam pahlawan,” tulis putri Soleimani, Zaynab Soleimani, di Twitter, Rabu (20/1/2021).
Soleimani merupakan komandan Pasukan Quds, pasukan elite Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, pada saat dibunuh AS dengan serangan pesawat nirawak atau drone bersenjata rudal pada 3 Januari 2020 di Baghdad. Militer AS mengonfirmasi bahwa pembunuhan itu atas perintah Trump.
Baca Juga: Biden Sapu Bersih Kebijakan Trump Terkait Pandemi COVID-19
Selain putri Soleimani, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif juga menyampaikan ucapan sinis atas lengsernya Trump dan para anak buahnya, termasuk Menteri Luar Negeri Mike Pompeo. "Pemerintahan Trump dibuang ke tong sampah sejarah dengan aib," tulis Zarif.
"Tapi ingatan tentang Jenderal Soleimani dan 1000-an yang dibunuh, cacat dan kelaparan makanan dan obat-obatan oleh negara Trump, terorisme dan kejahatan terhadap kemanusiaan, akan bersinar," lanjut Zarif, seperti dikutip Sputniknews, Kamis (21/1/2021). "Mungkin orang baru di DC terpelajar," imbuh Zarif merujuk pada pemerintahan Presiden Joe Biden.
Pada hari Rabu Presiden terpilih AS Joe Biden dilantik dalam upacara dengan keamanan yang tidak biasa di Washington DC. Beberapa minggu sebelumnya, pendukung Trump melancarkan pemberontakan bersenjata dan menyerbu Gedung Capitol AS, membubarkan Kongres tetapi gagal dalam tujuan mereka untuk menghentikan sertifikasi hasil pemilu November 2020 yang menunjukkan Biden sebagai pemenang.
Biden telah mengindikasikan bahwa dia bersedia untuk membalikkan salah satu tindakan Trump yang paling merusak terhadap Iran, yakni penarikan AS dari kesepakatan nuklir Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) pada 2018 lalu.
Lihat Juga: Daftar 11 Kapal Induk Bertenaga Nuklir AS, Aset Strategis untuk Pertahankan Pengaruh Global
Baca Juga: Joe Biden Presiden AS Disambut Antusias Perry Warjiyo, Dana Asing Bakal Mengucur Deras
"Trump, Anda membunuh ayah saya, jenderal yang memimpin kemenangan perang melawan ISIS/ al-Qaeda, dengan harapan menyimpang bahwa Anda akan dilihat sebagai semacam pahlawan,” tulis putri Soleimani, Zaynab Soleimani, di Twitter, Rabu (20/1/2021).
Soleimani merupakan komandan Pasukan Quds, pasukan elite Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, pada saat dibunuh AS dengan serangan pesawat nirawak atau drone bersenjata rudal pada 3 Januari 2020 di Baghdad. Militer AS mengonfirmasi bahwa pembunuhan itu atas perintah Trump.
Baca Juga: Biden Sapu Bersih Kebijakan Trump Terkait Pandemi COVID-19
Selain putri Soleimani, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif juga menyampaikan ucapan sinis atas lengsernya Trump dan para anak buahnya, termasuk Menteri Luar Negeri Mike Pompeo. "Pemerintahan Trump dibuang ke tong sampah sejarah dengan aib," tulis Zarif.
"Tapi ingatan tentang Jenderal Soleimani dan 1000-an yang dibunuh, cacat dan kelaparan makanan dan obat-obatan oleh negara Trump, terorisme dan kejahatan terhadap kemanusiaan, akan bersinar," lanjut Zarif, seperti dikutip Sputniknews, Kamis (21/1/2021). "Mungkin orang baru di DC terpelajar," imbuh Zarif merujuk pada pemerintahan Presiden Joe Biden.
Pada hari Rabu Presiden terpilih AS Joe Biden dilantik dalam upacara dengan keamanan yang tidak biasa di Washington DC. Beberapa minggu sebelumnya, pendukung Trump melancarkan pemberontakan bersenjata dan menyerbu Gedung Capitol AS, membubarkan Kongres tetapi gagal dalam tujuan mereka untuk menghentikan sertifikasi hasil pemilu November 2020 yang menunjukkan Biden sebagai pemenang.
Biden telah mengindikasikan bahwa dia bersedia untuk membalikkan salah satu tindakan Trump yang paling merusak terhadap Iran, yakni penarikan AS dari kesepakatan nuklir Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) pada 2018 lalu.
Lihat Juga: Daftar 11 Kapal Induk Bertenaga Nuklir AS, Aset Strategis untuk Pertahankan Pengaruh Global
(min)