ABC, CBS, NBC Potong Siaran Konferensi Pers Trump tentang Pemilu

Sabtu, 07 November 2020 - 01:26 WIB
Presiden AS Donald Trump meninggalkan konferensi pers pada 6 November 2020. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Tiga jaringan penyiaran memotong siaran konferensi pers Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Kamis malam setelah dia mengklaim terjadi "penipuan" dalam pemilu presiden (pilpres).

Pembawa acara "NBC Nightly News" Lester Holt memotong konferensi pers setelah kira-kira lima menit siaran itu baru dimulai.

"Kami harus menyela di sini karena presiden membuat sejumlah pernyataan palsu termasuk anggapan bahwa ada kecurangan dalam pemungutan suara. Belum ada bukti tuduhan itu oleh kampanyenya," ungkap Holt.



Beberapa saat kemudian, penyiar CBS Norah O'Donnell juga memotong pernyataan presiden untuk memberikan pemeriksaan fakta. ABC juga mengikutinya memotong siaran konferensi pers itu. (Baca Juga: Pemilu Kacau, Maduro Cemooh AS)

MSNBC adalah jaringan pertama yang memotong siaran dari konferensi pers di Gedung Putih setelah kira-kira dua menit. (Lihat Infografis: Andai Biden Mengunci Suara Nevada, Selesai Sudah Pilpres AS)

"Oke, di sini kita lagi dalam posisi yang tidak biasa, tidak hanya mengganggu presiden Amerika Serikat tetapi mengoreksi presiden Amerika Serikat,” papar penyiar MSNBC Brian Williams. (Lihat Video: Unjuk Rasa Pro-Donald Trump Berlangsung di Luar Pusat Pemilihan)

Dia menambahkan, " Tidak ada suara ilegal yang kami ketahui. Belum ada kemenangan Trump yang kami ketahui."

Fox News dan CNN terus menyiarkan konferensi pers Trump tanpa memotong siarannya.

Pesta demokrasi kali ini menjadi pemilu paling memecah rakyat Amerika Serikat. Kubu pendukung dan penentang Trump telah terlibat bentrok di beberapa lokasi sejak presiden mengklaim kemenangannya.

Trump telah mengajukan gugatan hukum ke pengadilan dan terus mengklaim kemenangannya dalam pemilu tersebut. Lawannya, Joe Biden tak membuat klaim sebelum pengumuman resmi muncul tapi dia yakin menang.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More