Ini Alasan AP Tak Umumkan Pemenang Pilpres AS di Pennsylvania
Jum'at, 06 November 2020 - 15:05 WIB
WASHINGTON - Media Amerika Serikat (AS) , Associated Press (AP) dan lainnya tidak mengumumkan pemenang pemilihan presiden (pilpres) AS di Pennsylvania yang memiliki 20 electoral votes.
Fox News melaporkan suara masuk di negara bagian itu sebenarnya sudah 97%. Capres petahana Partai Republik Donald Trump meraih 49,6%, sedangkan capres Partai Demokrat meraih 49,3%.
Ada ketidakberesan dalam penghitungan suara yang menyebabkan media-media setempat menolak mengumumkan pemenang pilpres di Pennsylvania.
AP mengaku belum mengumumkan pemenang di Pennsylvania karena ada ratusan ribu suara tersisatetap dihitung hari Kamis. Pilpres sendiri berlangsung hari Selasa (3/11/2020). (Baca: Panik dengan Hasil Pilpres AS, Donald Trump Jr Serukan Perang Total )
Pennsylvania adalah salah satu dari segelintir negara bagian yang jadi lokasi persaingan ketat antara Trump dan Biden saat mereka mencari 270 electoral votes yang diperlukan untuk memenangkan kursi kepresidenan.
Secara keseluruhan, biden saat ini meraih 264 electoral votes, unggul atas Trump yang meraih 214 electoral votes.
“Kami memenangkan Pennsylvania dengan jumlah yang luar biasa. Kami mendapatkan 690.000 suara di Pennsylvania. Ini bahkan belum mendekati. Ini tidak seperti, 'Oh, sudah dekat'," kata Trump saat tampil di Gedung Putih.
Tetapi pada Jumat pagi, keunggulannya telah merosot menjadi sekitar 18.000 suara, karena surat suara dari seluruh negara bagian itu terus dihitung. Penghitungan suara yang terlambat sangat menguntungkan Biden.
Berdasarkan undang-undang negara bagian setempat, petugas pemilu tidak diizinkan untuk memproses surat suara melalui pos hingga Hari Pemilihan. Ini adalah bentuk pemungutan suara yang sangat menguntungkan Biden setelah Trump menghabiskan berbulan-bulan mengklaim—tanpa bukti—bahwa pemungutan suara melalui surat akan menyebabkan penipuan pemilih yang meluas.
Ada kemungkinan pemenang pilpres tidak akan diputuskan selama berhari-hari. Jika ada perbedaan kurang dari setengah poin persentase antara Biden dan total suara Trump, undang-undang negara bagian menentukan bahwa penghitungan ulang harus dilakukan.
Demokrat telah lama menganggap Pennsylvania sebagai bagian dari "tembok biru" mereka—sebuah trifecta yang juga mencakup Wisconsin dan Michigan—yang selama bertahun-tahun telah menjadi benteng pertahanan dalam pemilihan presiden. Pada 2016, Trump menang masing-masing dengan kurang dari satu poin persentase.
Biden, yang lahir di Scranton, mengklaim status sebagai anak kesayangan di negara bagian itu dan telah lama mempermainkan gagasan bahwa ia adalah "senator ketiga" Pennsylvania selama beberapa dekade mewakili tetangganya Delaware. Dia juga berkampanye secara ekstensif di negara bagian itu dari rumahnya di Delaware.
Fox News melaporkan suara masuk di negara bagian itu sebenarnya sudah 97%. Capres petahana Partai Republik Donald Trump meraih 49,6%, sedangkan capres Partai Demokrat meraih 49,3%.
Ada ketidakberesan dalam penghitungan suara yang menyebabkan media-media setempat menolak mengumumkan pemenang pilpres di Pennsylvania.
AP mengaku belum mengumumkan pemenang di Pennsylvania karena ada ratusan ribu suara tersisatetap dihitung hari Kamis. Pilpres sendiri berlangsung hari Selasa (3/11/2020). (Baca: Panik dengan Hasil Pilpres AS, Donald Trump Jr Serukan Perang Total )
Pennsylvania adalah salah satu dari segelintir negara bagian yang jadi lokasi persaingan ketat antara Trump dan Biden saat mereka mencari 270 electoral votes yang diperlukan untuk memenangkan kursi kepresidenan.
Secara keseluruhan, biden saat ini meraih 264 electoral votes, unggul atas Trump yang meraih 214 electoral votes.
“Kami memenangkan Pennsylvania dengan jumlah yang luar biasa. Kami mendapatkan 690.000 suara di Pennsylvania. Ini bahkan belum mendekati. Ini tidak seperti, 'Oh, sudah dekat'," kata Trump saat tampil di Gedung Putih.
Tetapi pada Jumat pagi, keunggulannya telah merosot menjadi sekitar 18.000 suara, karena surat suara dari seluruh negara bagian itu terus dihitung. Penghitungan suara yang terlambat sangat menguntungkan Biden.
Berdasarkan undang-undang negara bagian setempat, petugas pemilu tidak diizinkan untuk memproses surat suara melalui pos hingga Hari Pemilihan. Ini adalah bentuk pemungutan suara yang sangat menguntungkan Biden setelah Trump menghabiskan berbulan-bulan mengklaim—tanpa bukti—bahwa pemungutan suara melalui surat akan menyebabkan penipuan pemilih yang meluas.
Ada kemungkinan pemenang pilpres tidak akan diputuskan selama berhari-hari. Jika ada perbedaan kurang dari setengah poin persentase antara Biden dan total suara Trump, undang-undang negara bagian menentukan bahwa penghitungan ulang harus dilakukan.
Demokrat telah lama menganggap Pennsylvania sebagai bagian dari "tembok biru" mereka—sebuah trifecta yang juga mencakup Wisconsin dan Michigan—yang selama bertahun-tahun telah menjadi benteng pertahanan dalam pemilihan presiden. Pada 2016, Trump menang masing-masing dengan kurang dari satu poin persentase.
Biden, yang lahir di Scranton, mengklaim status sebagai anak kesayangan di negara bagian itu dan telah lama mempermainkan gagasan bahwa ia adalah "senator ketiga" Pennsylvania selama beberapa dekade mewakili tetangganya Delaware. Dia juga berkampanye secara ekstensif di negara bagian itu dari rumahnya di Delaware.
(min)
tulis komentar anda