Jepang-AS Latihan Perang Besar-besaran, Unjuk Kekuatan pada China
Selasa, 27 Oktober 2020 - 05:38 WIB
TOKYO - Jepang dan Amerika Serikat (AS) pada hari Senin memulai latihan perang besar-besaran yang mencakup latihan udara, laut, dan darat di prefektur Okinawa dan perairan di sekitarnya. Manuver militer akbar ini sebagai unjuk kekuatan dalam menghadapi peningkatan aktivitas militer China di kawasan tersaaebut.
Latihan perang Keen Sword 21 adalah latihan besar pertama sejak Yoshihide Suga menjadi perdana menteri (PM) Jepang bulan lalu dengan janji untuk melanjutkan pembangunan militer yang bertujuan melawan China. (Baca: China Tembakkan Lusinan Rudal di Laut China Selatan )
China dan Jepang berseteru karena Beijing mengklaim pulau-pulau yang dikuasai Jepang di Laut China Timur.
Keen Sword 21 yang digelar setiap dua tahun sekali itu melibatkan puluhan kapal perang, ratusan pesawat dan 46.000 tentara, pelaut dan marinir dari Jepang dan Amerika Serikat.
Manuver militer besar-besaran ini berlangsung hingga 5 November, dan akan mencakup pelatihan peperangan siber dan elektronik untuk pertama kalinya. (Baca: Xi Jinping Bilang China Tak Takut Perang, Warning bagi AS! )
"Situasi keamanan di sekitar Jepang menjadi semakin parah. Ini memberi kami kesempatan untuk menunjukkan kekuatan aliansi Jepang-AS," kata Jenderal Koji Yamazaki, komandan militer utama Jepang, yang berbicara di atas kapal induk helikopter Kaga di perairan selatan Jepang, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (27/10/2020).
Dari pihak Amerika, kapal-kapal perang yang ambil bagian dalam latihan perang tersebut adalah kapal-kapal anggota Kelompok Tempur Kapal Induk USS Ronald Reagan.
“Saat kami mengembangkan cara baru dan lebih baik untuk mengoperasikan dan mengintegrasikan, latihan seperti ini jelas menunjukkan kekuatan yang berkembang dari aliansi AS-Jepang,” kata Letnan Jenderal Angkatan Udara Kevin Schneider, komandan Pasukan AS Jepang, dalam rilis pers. (Baca juga: China Sambut Hangat Wacana Koalisi Militer dengan Rusia )
"Terlepas dari dampak global yang sangat besar dari Covid-19, aliansi AS-Jepang tidak goyah dan kami tetap siap untuk bertarung dan menang.”
Latihan perang Keen Sword 21 adalah latihan besar pertama sejak Yoshihide Suga menjadi perdana menteri (PM) Jepang bulan lalu dengan janji untuk melanjutkan pembangunan militer yang bertujuan melawan China. (Baca: China Tembakkan Lusinan Rudal di Laut China Selatan )
China dan Jepang berseteru karena Beijing mengklaim pulau-pulau yang dikuasai Jepang di Laut China Timur.
Keen Sword 21 yang digelar setiap dua tahun sekali itu melibatkan puluhan kapal perang, ratusan pesawat dan 46.000 tentara, pelaut dan marinir dari Jepang dan Amerika Serikat.
Manuver militer besar-besaran ini berlangsung hingga 5 November, dan akan mencakup pelatihan peperangan siber dan elektronik untuk pertama kalinya. (Baca: Xi Jinping Bilang China Tak Takut Perang, Warning bagi AS! )
"Situasi keamanan di sekitar Jepang menjadi semakin parah. Ini memberi kami kesempatan untuk menunjukkan kekuatan aliansi Jepang-AS," kata Jenderal Koji Yamazaki, komandan militer utama Jepang, yang berbicara di atas kapal induk helikopter Kaga di perairan selatan Jepang, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (27/10/2020).
Dari pihak Amerika, kapal-kapal perang yang ambil bagian dalam latihan perang tersebut adalah kapal-kapal anggota Kelompok Tempur Kapal Induk USS Ronald Reagan.
“Saat kami mengembangkan cara baru dan lebih baik untuk mengoperasikan dan mengintegrasikan, latihan seperti ini jelas menunjukkan kekuatan yang berkembang dari aliansi AS-Jepang,” kata Letnan Jenderal Angkatan Udara Kevin Schneider, komandan Pasukan AS Jepang, dalam rilis pers. (Baca juga: China Sambut Hangat Wacana Koalisi Militer dengan Rusia )
"Terlepas dari dampak global yang sangat besar dari Covid-19, aliansi AS-Jepang tidak goyah dan kami tetap siap untuk bertarung dan menang.”
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda