Bos HTS Dituduh Yahudi dan Agen Mossad Gara-gara Ogah Melawan Invasi Israel di Suriah
loading...
A
A
A
DAMASKUS - Tuduhan liar dan teori konspirasi mengenai asal-usul pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Ahmad al-Sharaa telah membuncah di media sosial sejak pasukannya menggulingkan rezim Bashar al-Assad di Suriah.
Sharaa, yang selama ini menggunakan nama panggilan Abu Mohammad al-Julani, telah dituduh sebagai orang Yahudi dan agen Mossad setelah HTS enggan melawan invasi Israel di Suriah setelah tumbangnya rezim Assad.
Sharaa juga menghadapi serangan verbal dari kubu anti-Islamis yang menolak ideologi Salafi dan mendasarkan penghinaan mereka pada perannya bos HTS tersebut dalam beberapa cabang al-Qaeda.
Teori konspirasi tentang pemimpin HTS telah muncul beragam, dengan banyak yang mencoba mengeklaim bahwa tidak ada yang diketahui tentang masa lalu dan asal-usulnya, meskipun ada klaim resmi bahwa keluarganya berasal dari Suriah.
Ada juga yang mengandalkan kutipan Sharaa pada awal pekan ini bahwa dia tidak mencari konflik dengan Israel. Sikapnya ini membuatnya dituduh sebagai "seorang Yahudi."
Seorang pengguna X dari Iran bernama Dr Shahla mengikuti tren tersebut, mencuit: "Mengapa tidak ada yang tahu tentang keluarga Abu Muhammad al-Julani? Cari tahu dan pastikan. Sangat mungkin dia akan berubah menjadi seperti Abu Hafs, pengkhotbah masjid Libya, yang ternyata adalah seorang perwira Yahudi di Mossad Israel."
Seorang pengguna X dengan nama akun "Roaring of the Syrian Revolution" mengeklaim kepada puluhan ribu pengikutnya di X dan Telegram bahwa al-Julani adalah "ciptaan Mossad", juga menuduh bahwa dia adalah putra ulama Syiah Irak Musa al-Sader, mengacu pada beberapa kesamaan fisik antara keduanya.
Pemimpin lain yang diklaim oleh para penyebar teori konspirasi sebagai doppelganger al-Julani tidak lain adalah pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky.
Hossam al-Ghamry, seorang penyiar di Tahrir Egyptian Network (TeN) yang berpusat di Kairo, menunjukkan kemiripan antara keduanya, dengan menambahkan: "Teroris Julani terus berpakaian, berbicara, dan mengambil gambar seperti orang Yahudi Zelensky...Dan media memujinya. Netanyahu sangat senang dengan Anda."
Sharaa, yang selama ini menggunakan nama panggilan Abu Mohammad al-Julani, telah dituduh sebagai orang Yahudi dan agen Mossad setelah HTS enggan melawan invasi Israel di Suriah setelah tumbangnya rezim Assad.
Sharaa juga menghadapi serangan verbal dari kubu anti-Islamis yang menolak ideologi Salafi dan mendasarkan penghinaan mereka pada perannya bos HTS tersebut dalam beberapa cabang al-Qaeda.
Teori konspirasi tentang pemimpin HTS telah muncul beragam, dengan banyak yang mencoba mengeklaim bahwa tidak ada yang diketahui tentang masa lalu dan asal-usulnya, meskipun ada klaim resmi bahwa keluarganya berasal dari Suriah.
Ada juga yang mengandalkan kutipan Sharaa pada awal pekan ini bahwa dia tidak mencari konflik dengan Israel. Sikapnya ini membuatnya dituduh sebagai "seorang Yahudi."
Seorang pengguna X dari Iran bernama Dr Shahla mengikuti tren tersebut, mencuit: "Mengapa tidak ada yang tahu tentang keluarga Abu Muhammad al-Julani? Cari tahu dan pastikan. Sangat mungkin dia akan berubah menjadi seperti Abu Hafs, pengkhotbah masjid Libya, yang ternyata adalah seorang perwira Yahudi di Mossad Israel."
Seorang pengguna X dengan nama akun "Roaring of the Syrian Revolution" mengeklaim kepada puluhan ribu pengikutnya di X dan Telegram bahwa al-Julani adalah "ciptaan Mossad", juga menuduh bahwa dia adalah putra ulama Syiah Irak Musa al-Sader, mengacu pada beberapa kesamaan fisik antara keduanya.
Pemimpin lain yang diklaim oleh para penyebar teori konspirasi sebagai doppelganger al-Julani tidak lain adalah pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky.
Hossam al-Ghamry, seorang penyiar di Tahrir Egyptian Network (TeN) yang berpusat di Kairo, menunjukkan kemiripan antara keduanya, dengan menambahkan: "Teroris Julani terus berpakaian, berbicara, dan mengambil gambar seperti orang Yahudi Zelensky...Dan media memujinya. Netanyahu sangat senang dengan Anda."