China Sambut Hangat Wacana Koalisi Militer dengan Rusia
Sabtu, 24 Oktober 2020 - 07:57 WIB
BEIJING - China menyambut hangat pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa kedua negara suatu hari dapat meningkatkan kemitraan startegis mereka menjadi aliansi militer, sehingga menyatukan dua pesaing global teratas Amerika Serikat (AS).
"China mencatat komentar positif Presiden Putin tentang hubungan China-Rusia pada pertemuan tahunan Klub Diskusi Valdai dalam beberapa tahun terakhir, yang menunjukkan tingkat tinggi dan spesialisasi hubungan bilateral kami," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian seperti dikutip dari Newsweek, Sabtu (24/10/2020).
Dia mengatakan bahwa segala sesuatu mungkin terjadi, mengingat hubungan yang telah dikembangkan oleh Beijing dan Moskow.
"Tidak ada batasan untuk persahabatan tradisional China-Rusia dan tidak ada area terlarang untuk memperluas kerja sama kami," ujar Zhao.
"Di bawah bimbingan strategis Presiden Xi dan Presiden Putin, kepercayaan politik bersama dan koordinasi strategis antara kedua negara telah ditingkatkan," imbuhnya.(Baca juga: Xi Jinping: China Harus Bangun Tentara Kelas Dunia )
Zhao juga tampak berharap bahwa keduanya dapat naik ke kesempatan tersebut untuk mengatasi tantangan bersama-sama.
"Hubungan kami telah bertahan dalam ujian dari lanskap internasional yang berubah dan memberikan contoh bagus untuk mengembangkan jenis hubungan baru antara negara-negara besar," ucapnya kepada wartawan.
Dan meskipun ada kekhawatiran di Amerika Serikat (AS) dan di sebagian besar negara Barat tentang kekuatan yang tumbuh dari duo ini, dia berpendapat keduanya akan menjadi kekuatan untuk kebaikan di dunia.
"China siap bekerja dengan Rusia untuk secara komprehensif mengimplementasikan konsensus para pemimpin kami, memperkaya esensi strategis hubungan bilateral, berkontribusi pada pembangunan dan revitalisasi bersama, melakukan komunikasi dan koordinasi strategis yang lebih dekat, dan menyuntikkan lebih banyak energi positif ke dalam perdamaian dan stabilitas dunia," tukas Zhao.
Diwartakan sebelumnya, Presiden Vladimir Putin mengatakan tidak diperlukan aliansi militer Rusia-China untuk sekarang ini. Namun, aliansi itu dapat ditempa di masa depan.
Pernyataan Putin mengisyaratkan hubungan yang semakin dalam antara Moskow dan Beijing di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dengan Amerika Serikat (AS) dan China dengan AS.
"Kami tidak membutuhkannya, tetapi, secara teoritis, sangat mungkin untuk membayangkannya," ujarnya.(Baca juga: Putin: Tak Perlu Aliansi Militer Rusia-China, tapi Itu Mungkin )
"China mencatat komentar positif Presiden Putin tentang hubungan China-Rusia pada pertemuan tahunan Klub Diskusi Valdai dalam beberapa tahun terakhir, yang menunjukkan tingkat tinggi dan spesialisasi hubungan bilateral kami," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian seperti dikutip dari Newsweek, Sabtu (24/10/2020).
Dia mengatakan bahwa segala sesuatu mungkin terjadi, mengingat hubungan yang telah dikembangkan oleh Beijing dan Moskow.
"Tidak ada batasan untuk persahabatan tradisional China-Rusia dan tidak ada area terlarang untuk memperluas kerja sama kami," ujar Zhao.
"Di bawah bimbingan strategis Presiden Xi dan Presiden Putin, kepercayaan politik bersama dan koordinasi strategis antara kedua negara telah ditingkatkan," imbuhnya.(Baca juga: Xi Jinping: China Harus Bangun Tentara Kelas Dunia )
Zhao juga tampak berharap bahwa keduanya dapat naik ke kesempatan tersebut untuk mengatasi tantangan bersama-sama.
"Hubungan kami telah bertahan dalam ujian dari lanskap internasional yang berubah dan memberikan contoh bagus untuk mengembangkan jenis hubungan baru antara negara-negara besar," ucapnya kepada wartawan.
Dan meskipun ada kekhawatiran di Amerika Serikat (AS) dan di sebagian besar negara Barat tentang kekuatan yang tumbuh dari duo ini, dia berpendapat keduanya akan menjadi kekuatan untuk kebaikan di dunia.
"China siap bekerja dengan Rusia untuk secara komprehensif mengimplementasikan konsensus para pemimpin kami, memperkaya esensi strategis hubungan bilateral, berkontribusi pada pembangunan dan revitalisasi bersama, melakukan komunikasi dan koordinasi strategis yang lebih dekat, dan menyuntikkan lebih banyak energi positif ke dalam perdamaian dan stabilitas dunia," tukas Zhao.
Diwartakan sebelumnya, Presiden Vladimir Putin mengatakan tidak diperlukan aliansi militer Rusia-China untuk sekarang ini. Namun, aliansi itu dapat ditempa di masa depan.
Pernyataan Putin mengisyaratkan hubungan yang semakin dalam antara Moskow dan Beijing di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dengan Amerika Serikat (AS) dan China dengan AS.
"Kami tidak membutuhkannya, tetapi, secara teoritis, sangat mungkin untuk membayangkannya," ujarnya.(Baca juga: Putin: Tak Perlu Aliansi Militer Rusia-China, tapi Itu Mungkin )
(ber)
tulis komentar anda