Kyrgystan Alami Krisis Politik, PM Boronov Mengundurkan Diri
Kamis, 08 Oktober 2020 - 10:20 WIB
Para pengamat mengatakan tampaknya Jeenbekov, yang terpilih pada 2017, telah kehilangan semua pengaruh politiknya - namun belum jelas siapa yang akan menggantikannya. Para pemimpin oposisi telah membentuk Dewan Koordinasi, tetapi ada laporan bahwa mereka terpecah, memperdebatkan siapa yang mendapat posisi yang berpengaruh. (Baca juga: Berpikir Positif Enyahkan Covid-19)
Sebelumnya, sekitar 5.000 orang melakukan unjuk rasa di alun-alun Ala-Too di ibu kota Bishkek pada Senin (5/10) untuk menentang hasil pemilu. Sebagian besar demonstrasi berjalan damai hingga pada sore hari, sekelompok pengunjuk rasa berupaya menerobos gerbang masuk ke gedung parlemen. Polisi kemudian menggunakan meriam air, granat kejut, dan gas air mata untuk mencoba mengurai kerumunan massa dari alun-alun dan jalan-jalan sekitarnya.
Namun, para demonstran kemudian membanjiri kembali alun-alun, sebelum menyerbu gedung parlemen, yang dikenal sebagai Gedung Putih. Rekaman video yang dibagikan di media sosial menunjukkan pengunjuk rasa bisa memasuki kompleks parlemen, beberapa dengan memanjat pagar dan lainnya dengan membuka gerbang utama. Kementerian kesehatan mengatakan hampir 700 orang terluka, dengan sembilan orang dalam perawatan intensif, dan seorang pria berusia 19 tahun tewas. (Lihat videonya: Buruh Blokir Pintu Tol di Tangerang Menolak UU Cipta Kerja)
Dari 16 partai yang memperebutkan 120 kursi di Dewan Tertinggi, hanya empat partai yang melewati batas 7% untuk pemilihan. (Andika H Mustaqim)
(ysw)
tulis komentar anda