Perang Hari Ketiga, Armenia dan Azerbaijan Saling Kerahkan Artileri

Selasa, 29 September 2020 - 14:23 WIB
Sebuah rumah rusak akibat serangan pasukan Azerbaijan, di kota Martuni di wilayah Nagorno-Karabakh yang telah memisahkan diri, 28 September 2020. Foto/Kementerian Luar Negeri Armenia/Handout via REUTERS
BAKU - Pasukan Armenia dan Azerbaijan saling mengerahkan artileri berat pada Selasa (29/9/2020) atau hari ketiga pertempuran yang pecah di wilayah Nagorno-Karabakh . Konflik tersebut dimulai sejak hari Minggu lalu.

Nagorno-Karabakh yang dikendalikan etnis Armenia telah memerdekakan diri dari Azerbaijan tahun 1990-an atau setelah bubarnya Uni Soviet. Namun, pihak Baku masih menganggap wilayah yang jadi sekutu Armenia itu masih bagian dari Azerbaijan. (Baca: Konflik Memanas, Armenia Ancam Azerbaijan dengan Rudal Iskander Rusia )

Kementerian Pertahanan Azerbaijan, seperti dikutip Reuters, mengatakan pasukan musuh berusaha untuk mendapatkan kembali kontrol tanah yang hilang dengan meluncurkan serangan balik ke arah Fizuli, Jabrayil, Agdere dan Terter.



Kementerian tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pada pagi hari tadi terjadi pertempuran di sekitar kota Fizuli dan tentara Armenia menembaki wilayah Dashkesan di perbatasan antara kedua negara, yang berjarak beberapa mil dari Nagorno-Karabakh.

Armenia membantah pernyataan tersebut, tetapi mengonfirmasi pertempuran sepanjang malam dan mengatakan bahwa tentara Nagorno-Karabakh menangkis serangan ke beberapa arah di sepanjang garis kontak. (Baca: Perang Nagorno-Karabakh: Azerbaijan Menyerang dengan F-16 Turki, Puluhan Tewas )

Bentrokan antara pasukan Armenia dan Azerbaijan atas perebutan wilayah Nagorno-Karabakh, yang terbesar sejak 2016, telah menghidupkan kembali kekhawatiran atas stabilitas di wilayah Kaukasus Selatan, koridor pipa yang membawa minyak dan gas ke pasar dunia.

Kedua belah pihak saling menuduh menggunakan artileri berat dalam bentrokan awal pekan ini di mana puluhan orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.

Azerbaijan pada Minggu melaporkan tentang kematian lima anggota sebuah keluarga, sementara Armenia mengatakan pada Selasa bahwa seorang gadis berusia 9 tahun tewas dalam penembakan, sementara Ibu dan seorang saudara laki-lakinya terluka. (Baca juga: Turki Dituduh Kerahkan 4.000 Milisi Suriah ke Azerbaijan, Erdogan Menyangkal )

Lilit Makunts, seorang anggota parlemen dari aliansi My Step yang berkuasa di Armenia, menulis di halaman Facebook-nya bahwa Armenia sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk menyelesaikan aliansi militer-politik dengan Nagorno-Karabakh.

Setiap langkah untuk perang habis-habisan dapat menyeret kekuatan regional utama; Rusia dan Turki. Moskow memiliki aliansi pertahanan dengan Armenia, yang memberikan dukungan vital ke daerah kantong dan merupakan jalur kehidupannya bagi dunia luar, sementara Ankara mendukung kerabat etnis Turki sendiri di Azerbaijan.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More