Warga Israel Diperingatkan Tidak Pergi ke Turki, Armenia, Azerbaijan, dan Turkmenistan
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Israel memperingatkan warganya agar tidak bepergian ke Turki, Armenia, Azerbaijan, dan Turkmenistan, yang berbatasan dengan Iran.
Kemlu Israel meminta warganya waspada dan berhati-hati. Kementerian mengatakan, “Peringatan itu mengikuti meningkatnya ancaman dari upaya Iran dan proksinya untuk melukai simbol-simbol negara dan warga Israel.”
“Sejak dimulainya perang (di Jalur Gaza yang terkepung), Iran telah mengerahkan upaya untuk menyerang target-target Israel di seluruh dunia,” papar kementerian itu.
“Namun, kekhawatiran meningkat setelah Republik Islam itu mengancam akan menyerang Israel menyusul pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran,” ujar Kemlu Israel.
Sejak pembunuhan Haniyeh dan komandan militer Hizbullah, Fuad Shukr, pada akhir bulan lalu, Kementerian Luar Negeri Israel telah menaikkan peringatan keamanan ke tingkat tertinggi dan menginstruksikan para diplomat mematuhi pedoman keamanan yang ketat.
Tak hanya itu, beberapa pejabat telah diberitahu untuk tidak menghadiri acara publik, diperintahkan bekerja dari rumah atau diberi pembatasan lain, menurut sumber yang sama.
Israel telah mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan Shukr tetapi belum mengomentari pembunuhan Haniyeh.
Meski demikian, Hamas dan Iran mengatakan Haniyeh terbunuh oleh "komplotan Zionis".
Kemlu Israel meminta warganya waspada dan berhati-hati. Kementerian mengatakan, “Peringatan itu mengikuti meningkatnya ancaman dari upaya Iran dan proksinya untuk melukai simbol-simbol negara dan warga Israel.”
“Sejak dimulainya perang (di Jalur Gaza yang terkepung), Iran telah mengerahkan upaya untuk menyerang target-target Israel di seluruh dunia,” papar kementerian itu.
“Namun, kekhawatiran meningkat setelah Republik Islam itu mengancam akan menyerang Israel menyusul pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran,” ujar Kemlu Israel.
Sejak pembunuhan Haniyeh dan komandan militer Hizbullah, Fuad Shukr, pada akhir bulan lalu, Kementerian Luar Negeri Israel telah menaikkan peringatan keamanan ke tingkat tertinggi dan menginstruksikan para diplomat mematuhi pedoman keamanan yang ketat.
Tak hanya itu, beberapa pejabat telah diberitahu untuk tidak menghadiri acara publik, diperintahkan bekerja dari rumah atau diberi pembatasan lain, menurut sumber yang sama.
Israel telah mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan Shukr tetapi belum mengomentari pembunuhan Haniyeh.
Meski demikian, Hamas dan Iran mengatakan Haniyeh terbunuh oleh "komplotan Zionis".
(sya)