Turki Dituduh Kerahkan 4.000 Milisi Suriah ke Azerbaijan, Erdogan Menyangkal
loading...
A
A
A
MOSKOW - Duta Besar Armenia untuk Rusia, Vardan Toganyan, mengatakan Turki telah mengirim sekitar 4.000 milisi dari Suriah utara ke Azerbaijan. Tudingan ini muncul di tengah pertempuran antara Armenia dan Azerbaijan untuk memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh .
Diplomat itu mengatakan para milisi Suriah mengambil bagian dalam pertempuran di Nagorno-Karabakh, sebuah wilayah di Azerbaijan yang dijalankan oleh etnis Armenia. Wilayah itu telah memerdekakan diri, namun Azerbaijan masih menganggapnya sebagai wilayahnya. (Baca: Konflik Memanas, Armenia Ancam Azerbaijan dengan Rudal Iskander Rusia )
Pasukan Armenia dan Azerbaijan terlibat pertempuran sengit sejak Minggu di wilayah tersebut, dengan kedua belah pihak saling menuduh menggunakan artileri berat. Korban tewas dari kedua pihak mencapai puluhan orang.
Turki adalah sekutu dekat Azerbaijan dan secara terbuka siap memberikan dukungan dalam konflik di Nagorno-Karabakh.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, melalui ajudannya Yasin Aktay, membantah klaim bahwa Ankara mengerahkan ribuan milisi untuk membela sekutunya.
"Saya pikir Turki tidak akan berpartisipasi (dalam konflik) dengan kekuatan militernya, tidak perlu untuk itu, bantuan teknis sudah cukup. Tetapi jalan terbuka jika diperlukan," kata Aktay. (Baca juga: Perang Armenia dengan Azerbaijan, Ini Perbandingan Kekuatan Militernya )
"Mengapa Turki perlu mengirim pejuang Suriah? Tidak perlu itu," ujar ajudan Erdogan tersebut, seperti dikutip dari Sputniknews, Selasa (29/9/2020).
Diplomat itu mengatakan para milisi Suriah mengambil bagian dalam pertempuran di Nagorno-Karabakh, sebuah wilayah di Azerbaijan yang dijalankan oleh etnis Armenia. Wilayah itu telah memerdekakan diri, namun Azerbaijan masih menganggapnya sebagai wilayahnya. (Baca: Konflik Memanas, Armenia Ancam Azerbaijan dengan Rudal Iskander Rusia )
Pasukan Armenia dan Azerbaijan terlibat pertempuran sengit sejak Minggu di wilayah tersebut, dengan kedua belah pihak saling menuduh menggunakan artileri berat. Korban tewas dari kedua pihak mencapai puluhan orang.
Turki adalah sekutu dekat Azerbaijan dan secara terbuka siap memberikan dukungan dalam konflik di Nagorno-Karabakh.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, melalui ajudannya Yasin Aktay, membantah klaim bahwa Ankara mengerahkan ribuan milisi untuk membela sekutunya.
"Saya pikir Turki tidak akan berpartisipasi (dalam konflik) dengan kekuatan militernya, tidak perlu untuk itu, bantuan teknis sudah cukup. Tetapi jalan terbuka jika diperlukan," kata Aktay. (Baca juga: Perang Armenia dengan Azerbaijan, Ini Perbandingan Kekuatan Militernya )
"Mengapa Turki perlu mengirim pejuang Suriah? Tidak perlu itu," ujar ajudan Erdogan tersebut, seperti dikutip dari Sputniknews, Selasa (29/9/2020).
(min)