84% Warga Kanada Ingin ICC Selidiki Tuduhan Kejahatan Perang Israel
Sabtu, 19 September 2020 - 18:00 WIB
OTTAWA - Sekitar 84% warga Kanada menginginkan penyelidikan kejahatan perang terhadap Israel . Hasil survei terbaru itu juga menyoroti beberapa isu termasuk investigasi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terhadap kejahatan perang Israel dan kemungkinan pemindahan kedutaan besar Kanada ke Yerusalem.
Survei itu disponsori oleh Warga Kanada untuk Keadilan dan Perdamaian di Timur Tengah (CJME), Suara Yahudi Independen Kanada dan Persatuan Jaringan untuk Keadilan dan Perdamaian di Palestina-Israel.
Hasil survei menunjukkan mayoritas warga Kanada melihat Israel seperti negara lainnya, dengan 84% responden mendukung investigasi ICC dalam tuduhan kejahatan perang oleh para pejabat Israel.
“Warga Kanada juga mendukung independensi ICC, dan tidak ingin Kanada intervensi meski menentang investigasi itu,” ungkap hasil survei itu, dilansir Memo.
Hanya sepertiga warga Kanada berpikir Kanada harus terlibat jika menentang investigasi ICC. Lebih sedikit warga yang ingin Kanada ikut campur jika investigasi dilakukan terhadap Israel.
CJPME menyatakan ini temuan penting sehingga Kanada telah mengirim surat ke ICC pada Februari 2020 untuk menghalangi pengadilan ICC menyelidiki tuduhan kejahatan perang Israel .
Survei yang dilakukan EKOS Research Associates juga menemukan bahwa mayoritas warga Kanada tidak ingin mengabaikan negara mana pun yang melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) termasuk Israel.
Sekitar 86% warga Kanada tidak sepakat dengan pernyataan bahwa Kanada harus mengabaikan tuduhan pelanggaran HAM oleh Israel karena rezim Zionis itu aliansinya.
“Meski pemerintah Kanada sering memberi perlakuan khusus pada Israel dan ragu mengkritik pelanggaran HAM-nya, hasil survei menunjukkan tindakan pemerintah itu tidak populer bagi warga Kanada,” ungkap pernyataan CJPME.
“Pengecualian pada tren ini adalah pendukung Partai Konservatif yang ingin mengabaikan pelanggaran HAM Israel. Tapi bagi para pendukung Partai Konservatif, mayoritas menentangnya,” papar CJPME. (Baca Juga: Laboratorium China Bocor, 3.245 Orang Terjangkit Penyakit Brucellosis)
Terkait keputusan kontroversial memindahkan kedubes Kanada ke Yerusalem, survei menemukan empat dari lima warga Kanada (82%) ingin Kanada menjaga kebijakan sekarang di Yerusalem dan terus menyerukan agar kota Yerusalem dibagi dengan Palestina. (Baca Infografis: Mengaku Dicegah Mattis, Trump Urung Bunuh Presiden Assad)
Hanya seperlima atau 18% yang berpendapat Kanada harus mengikuti langkah AS dan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel yang tak bisa dibagi. (Lihat Video: RSUD Kota Tangerang Kelebihan Pasien Covid-19)
Survei itu disponsori oleh Warga Kanada untuk Keadilan dan Perdamaian di Timur Tengah (CJME), Suara Yahudi Independen Kanada dan Persatuan Jaringan untuk Keadilan dan Perdamaian di Palestina-Israel.
Hasil survei menunjukkan mayoritas warga Kanada melihat Israel seperti negara lainnya, dengan 84% responden mendukung investigasi ICC dalam tuduhan kejahatan perang oleh para pejabat Israel.
“Warga Kanada juga mendukung independensi ICC, dan tidak ingin Kanada intervensi meski menentang investigasi itu,” ungkap hasil survei itu, dilansir Memo.
Hanya sepertiga warga Kanada berpikir Kanada harus terlibat jika menentang investigasi ICC. Lebih sedikit warga yang ingin Kanada ikut campur jika investigasi dilakukan terhadap Israel.
CJPME menyatakan ini temuan penting sehingga Kanada telah mengirim surat ke ICC pada Februari 2020 untuk menghalangi pengadilan ICC menyelidiki tuduhan kejahatan perang Israel .
Survei yang dilakukan EKOS Research Associates juga menemukan bahwa mayoritas warga Kanada tidak ingin mengabaikan negara mana pun yang melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) termasuk Israel.
Sekitar 86% warga Kanada tidak sepakat dengan pernyataan bahwa Kanada harus mengabaikan tuduhan pelanggaran HAM oleh Israel karena rezim Zionis itu aliansinya.
“Meski pemerintah Kanada sering memberi perlakuan khusus pada Israel dan ragu mengkritik pelanggaran HAM-nya, hasil survei menunjukkan tindakan pemerintah itu tidak populer bagi warga Kanada,” ungkap pernyataan CJPME.
“Pengecualian pada tren ini adalah pendukung Partai Konservatif yang ingin mengabaikan pelanggaran HAM Israel. Tapi bagi para pendukung Partai Konservatif, mayoritas menentangnya,” papar CJPME. (Baca Juga: Laboratorium China Bocor, 3.245 Orang Terjangkit Penyakit Brucellosis)
Terkait keputusan kontroversial memindahkan kedubes Kanada ke Yerusalem, survei menemukan empat dari lima warga Kanada (82%) ingin Kanada menjaga kebijakan sekarang di Yerusalem dan terus menyerukan agar kota Yerusalem dibagi dengan Palestina. (Baca Infografis: Mengaku Dicegah Mattis, Trump Urung Bunuh Presiden Assad)
Hanya seperlima atau 18% yang berpendapat Kanada harus mengikuti langkah AS dan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel yang tak bisa dibagi. (Lihat Video: RSUD Kota Tangerang Kelebihan Pasien Covid-19)
(sya)
tulis komentar anda