Laboratorium China Bocor, 3.245 Orang Terjangkit Penyakit Brucellosis

Sabtu, 19 September 2020 - 14:58 WIB
loading...
Laboratorium China Bocor,...
Lokasi China Animal Husbandry Lanzhou Biopharmaceutical Factory di Lanzhou yang laboratoriumnya mengalami kebocoran. Foto/Caixin Global/amap.com
A A A
BEIJING - Ribuan orang di barat laut China dinyatakan positif mengidap penyakit Brucellosis yang disebabkan oleh bakteri Brucella setelah laboratorium di sebuah pabrik biofarmasi milik negara mengalami kebocoran. Pabrik tersebut adalah perusahaan yang membuat vaksin Brucellosis tahun lalu.

Pejabat kesehatan di kota Lanzhou mengatakan sebanyak 3.245 orang telah terjangkit Brucellosis, penyakit yang biasanya muncul karena kontak dekat dengan hewan atau produk hewani yang terinfeksi Brucella. Penyakit ini menyebabkan demam, nyeri sendi, dan sakit kepala. (Baca: Li Meng Yan Janjikan Bukti Covid-19 Dibuat di Lab Militer Partai Komunis China )

Otoritas kesehatan setempat mengatakan awalnya sebanyak 1.401 orang dinyatakan positif mengidap penyakit itu. Namun, otoritas kesehatan mengatakan sejauh ini tidak ada bukti penularan dari manusia ke manusia lainnya.
(Baca juga : 2 Kapal Ikan Vietnam Disergap KRI Usman Harun-359 di Natuna Utara )

Pihak berwenang China menemukan pabrik biofarmasi tersebut telah menggunakan disinfektan kadaluwarsa dalam produksi vaksin Brucella untuk hewan antara Juli dan Agustus tahun lalu. Artinya, bakteri tersebut tidak dibasmi di "knalpot" pabriknya.

Gas yang terkontaminasi dari China Animal Husbandry Lanzhou Biopharmaceutical Factory di Lanzhou membentuk aerosol yang mengandung bakteri, dan kemudian dibawa oleh angin ke Lanzhou Veterinary Research Institute, menginfeksi hampir 200 orang di sana pada Desember tahun lalu. (Baca juga : 5 Tanda Kamu Berhubungan dengan Teman Toxic, Waspadalah! )

Menurut laporan kantor berita Xinhua, Sabtu (19/9/2020), lebih dari 20 mahasiswa dan anggota fakultas Universitas Lanzhou, yang beberapa di antaranya pernah ke institut tersebut, dinyatakan positif juga.

Komisi kesehatan Lanzhou mengatakan pada hari Jumat bahwa domba, sapi, dan babi paling sering terlibat dalam penyebaran bakteri tersebut. (Baca juga: Tepati Janji, Li Meng Yan Rilis Bukti Covid-19 Dibuat di Lab Militer Partai Komunis China )

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, penularan Brucellosis dari orang ke orang sangat jarang, tetapi beberapa gejala dapat berulang atau tidak pernah hilang.

Gejaka itu termasuk demam yang berulang, kelelahan kronis, dan pembengkakan jantung atau artritis.

Pihak berwenang Lanzhou mengatakan pabrik—yang meminta maaf awal tahun ini—telah dicabut izin produksi vaksin Brucellosis-nya. Kompensasi untuk pasien akan dimulai secara bertahap mulai Oktober.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1564 seconds (0.1#10.140)