2024 Jadi Tahun Terburuk bagi Warga Gaza, Akankah 2025 Lebih Baik?

Jum'at, 03 Januari 2025 - 05:35 WIB
Menteri Benjamin Netanyahu tidak menunjukkan tanda-tanda akan menghentikan serangan gencar tersebut.

Upaya mediasi untuk beberapa bentuk gencatan senjata, yang telah berlangsung selama sebagian besar konflik, telah gagal karena banyak pihak, termasuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada bulan Juni, telah mengecamnya sebagai kepentingan politik pribadi dari pihak perdana menteri Israel.

4. Perang Gaza Jadi Ambisi Pribadi Netanyahu

Tuduhan mengeksploitasi perang di Gaza untuk keuntungan pribadi telah berpusat pada upaya Netanyahu untuk mengalihkan perhatian dari persidangannya yang sedang berlangsung atas tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan publik, yang dibantahnya.

Selain itu, persidangan korupsi perdana menteri menunjukkan bahwa Netanyahu berusaha memperpanjang perang untuk mengalihkan perhatian dari tuduhan kelalaian atau inkompetensi selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.139 warga Israel.

Tuduhan oportunisme datang dari dalam kabinet sayap kanan Netanyahu, serta dari jalan, tempat puluhan ribu orang terus berunjuk rasa untuk mendukung kesepakatan yang akan membebaskan para tawanan yang ditangkap selama serangan yang dipimpin Hamas.

5. Dunia Internasional Hanya Diam

Komunitas internasional telah gagal menghentikan – atau mengurangi – pembantaian di Gaza sebagian besar karena dukungan politik dan militer AS yang tidak memenuhi syarat untuk perang Israel di daerah kantong itu.

Selain bantuan lebih dari $20 miliar yang diberikan kepada Israel sejak perang dimulai, AS telah menggagalkan upaya diplomatik di dalam PBB untuk mengakhiri perang, termasuk menekan laporan terkini tentang potensi kelaparan yang sedang berlangsung di Gaza utara.

Pada bulan Januari, Mahkamah Internasional memerintahkan Israel untuk melakukan segala hal yang dapat dilakukannya guna mencegah tindakan apa pun yang dapat dianggap sebagai genosida. Meskipun demikian, organisasi hak asasi manusia yang berbasis di Palestina dan internasional, termasuk Amnesty, telah menyimpulkan bahwa Israel telah secara aktif memulai kampanye genosida di Jalur Gaza.

Tindakan internasional serupa juga telah diambil terhadap Hamas dan pimpinan Israel. Pada bulan November, Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, serta pemimpin Hamas Mohammed Deif.

Israel mengklaim telah membunuh Deif pada bulan Juli. Netanyahu dan Gallant masih dicari atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More