Siapa Ko Wen-je? Mantan Capres Taiwan Dijerat Dakwaan Korupsi dengan Tuntutan 28,5 Tahun Penjara
Kamis, 26 Desember 2024 - 15:21 WIB
Ko menjadi terkenal dengan mencitrakan dirinya sebagai pilihan ketiga di luar dua partai utama. Ia mengkritik DPP karena mengobarkan ketegangan dengan Beijing, yang melihat pulau yang diperintah sendiri itu sebagai wilayahnya, tetapi juga menyalahkan KMT karena terlalu tunduk.
Setelah mendukung para pengunjuk rasa selama Gerakan Bunga Matahari anti-Beijing pada tahun 2014, Ko terpilih sebagai wali kota Taipei sebagai kandidat independen.
Ia memenangkan masa jabatan kedua pada tahun 2018, tetapi pandangan politiknya tampak berubah dan ia memperluas hubungan Taipei dengan Tiongkok daratan.
Sudah lama dikenal sebagai orang yang tidak biasa dalam politik Taiwan, Ko telah mengundang kontroversi dengan retorikanya yang kurang ajar dan ide-ide kampanye yang unik. Ia telah digambarkan sebagai "mesin kesalahan" dan membintangi sebuah video rap dalam upaya pemilihannya kembali pada tahun 2018.
Setelah kekalahannya dalam pemilihan presiden, ia berjanji untuk tidak menyerah pada karier politiknya dan diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai presiden lagi pada tahun 2028. Namun masih harus dilihat apakah partainya dapat pulih dari gelombang penuntutan.
Penangkapan Ko telah memicu protes dari sekutu dan pendukungnya, yang menuduh DPP menggunakan tuduhan tersebut untuk menekan lawan-lawannya.
Setelah mendukung para pengunjuk rasa selama Gerakan Bunga Matahari anti-Beijing pada tahun 2014, Ko terpilih sebagai wali kota Taipei sebagai kandidat independen.
Ia memenangkan masa jabatan kedua pada tahun 2018, tetapi pandangan politiknya tampak berubah dan ia memperluas hubungan Taipei dengan Tiongkok daratan.
Sudah lama dikenal sebagai orang yang tidak biasa dalam politik Taiwan, Ko telah mengundang kontroversi dengan retorikanya yang kurang ajar dan ide-ide kampanye yang unik. Ia telah digambarkan sebagai "mesin kesalahan" dan membintangi sebuah video rap dalam upaya pemilihannya kembali pada tahun 2018.
Setelah kekalahannya dalam pemilihan presiden, ia berjanji untuk tidak menyerah pada karier politiknya dan diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai presiden lagi pada tahun 2028. Namun masih harus dilihat apakah partainya dapat pulih dari gelombang penuntutan.
Penangkapan Ko telah memicu protes dari sekutu dan pendukungnya, yang menuduh DPP menggunakan tuduhan tersebut untuk menekan lawan-lawannya.
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda