Siapa Ko Wen-je? Mantan Capres Taiwan Dijerat Dakwaan Korupsi dengan Tuntutan 28,5 Tahun Penjara
Kamis, 26 Desember 2024 - 15:21 WIB
TAIPEI - Ko Wen-je, yang pernah menjadi bintang baru dalam politik Taiwan dan calon presiden, didakwa pada Kamis atas tuduhan korupsi.
Pria berusia 65 tahun itu dituduh menerima suap setengah juta dolar yang melibatkan transaksi real estat selama masa jabatannya sebagai wali kota Taipei, serta salah melaporkan keuangan kampanye selama pencalonannya sebagai presiden pada bulan Januari.
Jaksa menuntut hukuman hingga 28,5 tahun penjara.
Ko, yang membantah tuduhan korupsi, ditangkap pada bulan September dan ditahan.
Jaksa mengatakan pada hari Kamis bahwa ia termasuk di antara 11 orang yang dituntut. Beberapa anggota lain dari Partai Rakyat Taiwan juga telah didakwa karena menyalahgunakan sumbangan politik.
Sebagai kuda hitam dalam pemilihan presiden bulan Januari, Ko memenangkan lebih dari 25% suara - tidak jauh di belakang kandidat partai berkuasa Lai Ching-te yang memperoleh 40%.
Para pengamat mengatakan pada saat itu bahwa meskipun Ko berada di urutan terakhir di antara tiga calon presiden, perolehan suaranya yang cukup besar menunjukkan tuntutan pemilih akan lanskap politik yang lebih pluralistik di luar dua partai utama.
Pria berusia 65 tahun itu dituduh menerima suap setengah juta dolar yang melibatkan transaksi real estat selama masa jabatannya sebagai wali kota Taipei, serta salah melaporkan keuangan kampanye selama pencalonannya sebagai presiden pada bulan Januari.
Jaksa menuntut hukuman hingga 28,5 tahun penjara.
Siapa Ko Wen-je? Mantan Capres Taiwan Dijerat Dakwaan Korupsi dengan Tuntutan 28,5 Tahun Penjara
Melansir BBC, dakwaan Ko memberikan pukulan telak bagi gerakan politik yang diwakilinya, yang telah menyentuh hati para pemilih yang mencari alternatif bagi Partai Rakyat Demokratik yang berkuasa dan oposisi utama Kuomintang.Ko, yang membantah tuduhan korupsi, ditangkap pada bulan September dan ditahan.
Jaksa mengatakan pada hari Kamis bahwa ia termasuk di antara 11 orang yang dituntut. Beberapa anggota lain dari Partai Rakyat Taiwan juga telah didakwa karena menyalahgunakan sumbangan politik.
Baca Juga
Sebagai kuda hitam dalam pemilihan presiden bulan Januari, Ko memenangkan lebih dari 25% suara - tidak jauh di belakang kandidat partai berkuasa Lai Ching-te yang memperoleh 40%.
Para pengamat mengatakan pada saat itu bahwa meskipun Ko berada di urutan terakhir di antara tiga calon presiden, perolehan suaranya yang cukup besar menunjukkan tuntutan pemilih akan lanskap politik yang lebih pluralistik di luar dua partai utama.
Lihat Juga :
tulis komentar anda