Agama Warga Negara Suriah dan Persentasenya

Rabu, 11 Desember 2024 - 12:46 WIB
Pengungsi Suriah, termasuk anak-anak, di Idlib, Suriah. Foto/?zettin Kas?m/Anadolu Agency
DAMASKUS - Penggulingan kekuasaan Presiden Suriah Bashar al-Assad oleh kelompok oposisi bersenjata mengejutkan dunia. Sorotan pun mengarah pada komposisi masyarakat Suriah yang terdiri dari berbagai agama dan keyakinan.

Suriah adalah negara dengan keberagaman agama yang kaya, yang mencerminkan sejarah panjang dan kompleks wilayah ini sebagai persimpangan peradaban.

Berikut adalah gambaran lebih mendalam tentang agama-agama utama di Suriah dan persentase mereka dalam populasi:

1. Islam Sunni





Persentase populasi Islam Sunni sekitar 74% dari seluruh penduduk Suriah. Islam Sunni adalah kelompok agama terbesar di Suriah.

Pengikutnya mengikuti ajaran Sunni, yang merupakan cabang Islam terbesar di dunia. Sunni di Suriah berperan penting dalam berbagai aspek kehidupan sosial, politik, dan ekonomi.

Masjid-masjid Sunni dan madrasah-madrasah (sekolah agama) tersebar luas di seluruh negeri, memainkan peran penting dalam pendidikan dan kehidupan religius masyarakat.

Meskipun mayoritas, umat Islam Sunni di Suriah telah mengalami berbagai dinamika politik, terutama sejak konflik yang dimulai pada 2011.

Banyak komunitas Sunni yang terkena dampak besar dari perang saudara, mengakibatkan banyak pengungsi dan orang yang terlantar di dalam dan luar negeri.

2. Islam Syiah Alawi



Persentase populasi sekitar 12%. Alawi adalah cabang dari Islam Syiah yang memiliki keyakinan dan praktik yang unik.

Komunitas Alawi banyak ditemukan di wilayah pesisir Suriah, seperti provinsi Latakia dan Tartus.

Keluarga Presiden Bashar al-Assad berasal dari komunitas Alawi, yang telah memberikan mereka pengaruh politik yang signifikan.

Alawi memiliki peran penting dalam struktur pemerintahan Suriah, terutama di militer dan keamanan.

Pengaruh politik mereka sering menjadi sumber ketegangan dengan mayoritas Sunni, terutama dalam konteks konflik yang berlangsung.

3. Kristen



Persentase populasi sekitar 10%. Komunitas Kristen di Suriah terdiri dari berbagai denominasi, termasuk Ortodoks Yunani, Katolik Armenia, Ortodoks Siria, Katolik Roma, dan Protestan.

Gereja-gereja kuno dan situs-situs Kristen bersejarah banyak ditemukan di Suriah, mencerminkan warisan Kristen yang kaya di wilayah ini.

Kristen di Suriah cenderung memiliki peran sosial yang signifikan, dengan banyak yang terlibat dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan bisnis.

Meskipun jumlah mereka lebih kecil, komunitas Kristen sering dikenal karena peran mereka dalam menjaga budaya dan sejarah negara.

4. Druze



Persentase populasi sekitar 3%. Druze adalah kelompok agama yang unik dengan keyakinan yang mencampurkan elemen-elemen dari Islam, Hindu, dan agama-agama lain.

Mereka terutama tinggal di wilayah pegunungan Jabal al-Druze di selatan Suriah. Druze memiliki identitas agama dan etnis yang kuat, dengan tradisi dan praktik yang khas.

Komunitas Druze sering kali menjaga jarak dari politik negara secara umum, memilih memfokuskan diri pada menjaga identitas dan keamanan komunitas mereka.

Mereka memainkan peran penting dalam mempertahankan stabilitas di wilayah mereka, meskipun jumlahnya kecil.

5. Sekularis dan Lainnya



Persentase populasi sekitar 1%. Ada juga sebagian kecil penduduk yang mengidentifikasi diri sebagai sekuler atau tidak beragama.

Selain itu, terdapat kelompok-kelompok agama yang lebih kecil seperti Yahudi, Yazidi, dan beberapa komunitas keyakinan lainnya.

Keberagaman agama di Suriah tidak hanya mempengaruhi kehidupan spiritual, tetapi juga sosial, budaya, dan politik.

Masyarakat Suriah, meskipun menghadapi tantangan besar akibat konflik, memiliki warisan yang kaya yang mencerminkan keragaman agama dan etnis mereka.

Ritual keagamaan, perayaan, dan tradisi yang berbeda memberikan warna yang unik pada kehidupan sehari-hari.

Konflik yang berkepanjangan telah berdampak pada semua komunitas agama di Suriah, sering kali memperburuk ketegangan dan memperdalam perpecahan.

Namun, ada juga upaya-upaya rekonsiliasi dan pembangunan kembali yang berfokus pada menghormati dan melindungi keberagaman ini sebagai aset nasional yang berharga.

Menghormati dan memahami keberagaman agama di Suriah adalah kunci untuk membangun perdamaian dan stabilitas jangka panjang.

Dengan pengakuan dan penghargaan terhadap semua komunitas, Suriah dapat merangkul masa depan yang lebih inklusif dan harmonis.

(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More