Profil Presiden Suriah Bashar al-Assad: Musuh AS yang Hadapi Upaya Penggulingan selama 1 Dekade
Senin, 02 Desember 2024 - 08:05 WIB
Bashar al-Assad awalnya menawarkan reformasi, seperti menghapus undang-undang darurat dan membebaskan tahanan politik, tetapi kekerasan terhadap pengunjuk rasa meningkat.
Pemerintah mengerahkan pasukan dan tank, sementara Assad mengeklaim Suriah adalah korban konspirasi internasional.
Pada September 2011, kelompok oposisi bersenjata memperoleh momentum, yang menyebabkan perang saudara pada pertengahan 2012.
Pada Juli 2012, lingkaran dalam Assad mengalami pukulan telak ketika beberapa pejabat senior tewas dalam sebuah pengeboman.
Ketika perang semakin memanas, kedua belah pihak menerima dukungan dari sekutu internasional.
Pada Agustus 2013, serangan yang melibatkan senjata kimia di dekat Damaskus menewaskan ratusan orang, yang menyebabkan seruan untuk aksi militer internasional.
Sebuah kesepakatan antara Amerika Serikat (AS), Rusia, dan Suriah menyebabkan senjata kimia Suriah ditempatkan di bawah kendali internasional, sehingga menghindari intervensi militer.
Meskipun demikian, pasukan Assad terus menggunakan senjata tanpa pandang bulu, seperti bom barel di wilayah yang dikuasai pemberontak.
Seiring berlanjutnya perang, cengkeraman Assad pada kekuasaan semakin kuat.
Bangkitnya ISIS pada tahun 2013 memfokuskan kembali upaya internasional, termasuk AS, untuk mengalahkan kelompok ekstremis tersebut.
Pemerintah mengerahkan pasukan dan tank, sementara Assad mengeklaim Suriah adalah korban konspirasi internasional.
Pada September 2011, kelompok oposisi bersenjata memperoleh momentum, yang menyebabkan perang saudara pada pertengahan 2012.
Pada Juli 2012, lingkaran dalam Assad mengalami pukulan telak ketika beberapa pejabat senior tewas dalam sebuah pengeboman.
Ketika perang semakin memanas, kedua belah pihak menerima dukungan dari sekutu internasional.
Pada Agustus 2013, serangan yang melibatkan senjata kimia di dekat Damaskus menewaskan ratusan orang, yang menyebabkan seruan untuk aksi militer internasional.
Sebuah kesepakatan antara Amerika Serikat (AS), Rusia, dan Suriah menyebabkan senjata kimia Suriah ditempatkan di bawah kendali internasional, sehingga menghindari intervensi militer.
Meskipun demikian, pasukan Assad terus menggunakan senjata tanpa pandang bulu, seperti bom barel di wilayah yang dikuasai pemberontak.
Seiring berlanjutnya perang, cengkeraman Assad pada kekuasaan semakin kuat.
Bangkitnya ISIS pada tahun 2013 memfokuskan kembali upaya internasional, termasuk AS, untuk mengalahkan kelompok ekstremis tersebut.
Lihat Juga :
tulis komentar anda