Zelensky: Ukraina Butuh Jaminan Jadi Anggota NATO sebelum Berunding dengan Rusia
loading...
A
A
A
KYIV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan negaranya membutuhkan jaminan diterima menjadi anggota NATO dan bantuan senjata lebih banyak senjata sebelum melakukan perundingan dengan Rusia.
Dia menyampaikan komentar tersebut setelah bertemu dengan kepala diplomasi baru Uni Eropa Kaja Kallas dan kepala Dewan Uni Eropa Antonio Costa, yang sedang mengunjungi Kyiv sebagai bentuk dukungan pada hari pertama mereka menjabat.
“Undangan bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO merupakan hal yang penting bagi kelangsungan hidup kami,” kata Zelensky dalam konferensi pers bersama Costa.
Ukraina menghadapi musim dingin yang berat, dengan Rusia melancarkan serangan dahsyat terhadap jaringan listriknya dan pasukan Kyiv yang kelelahan kehilangan tempat di garis depan.
Pertanyaan juga muncul seputar masa depan dukungan Amerika Serikat (AS) setelah Donald Trump memangku jabatan presiden Amerika pada bulan Januari 2025, dengan kekhawatiran bahwa dia dapat memaksa Kyiv untuk membuat konsesi yang menyakitkan dalam upaya mencapai kesepakatan damai yang cepat.
Zelensky mengatakan negaranya perlu berada dalam posisi yang kuat sebelum melakukan perundingan dengan Kremlin, menyerukan langkah maju dengan NATO dan meminta sejumlah besar senjata jarak jauh untuk mempertahankan diri.
"Hanya ketika kita memiliki semua hal ini dan kita kuat, setelah itu, kita harus membuat agenda yang sangat penting untuk bertemu dengan salah satu pembunuh," kata pemimpin Ukraina itu, seraya menambahkan bahwa Uni Eropa dan NATO harus terlibat dalam negosiasi apa pun.
Costa mengatakan Uni Eropa akan memberi Ukraina dukungannya yang "tidak tergoyahkan".
"Kami telah mendukung Anda sejak hari pertama perang agresi ini, dan Anda dapat mengandalkan kami untuk terus mendukung Anda," katanya kepada Zelensky.
Tim kepemimpinan baru Uni Eropa ingin menunjukkan bahwa mereka tetap teguh dalam mendukung Kyiv di saat yang berbahaya bagi Ukraina hampir tiga tahun dalam perjuangannya melawan invasi Rusia.
Dia menyampaikan komentar tersebut setelah bertemu dengan kepala diplomasi baru Uni Eropa Kaja Kallas dan kepala Dewan Uni Eropa Antonio Costa, yang sedang mengunjungi Kyiv sebagai bentuk dukungan pada hari pertama mereka menjabat.
“Undangan bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO merupakan hal yang penting bagi kelangsungan hidup kami,” kata Zelensky dalam konferensi pers bersama Costa.
Ukraina menghadapi musim dingin yang berat, dengan Rusia melancarkan serangan dahsyat terhadap jaringan listriknya dan pasukan Kyiv yang kelelahan kehilangan tempat di garis depan.
Pertanyaan juga muncul seputar masa depan dukungan Amerika Serikat (AS) setelah Donald Trump memangku jabatan presiden Amerika pada bulan Januari 2025, dengan kekhawatiran bahwa dia dapat memaksa Kyiv untuk membuat konsesi yang menyakitkan dalam upaya mencapai kesepakatan damai yang cepat.
Zelensky mengatakan negaranya perlu berada dalam posisi yang kuat sebelum melakukan perundingan dengan Kremlin, menyerukan langkah maju dengan NATO dan meminta sejumlah besar senjata jarak jauh untuk mempertahankan diri.
"Hanya ketika kita memiliki semua hal ini dan kita kuat, setelah itu, kita harus membuat agenda yang sangat penting untuk bertemu dengan salah satu pembunuh," kata pemimpin Ukraina itu, seraya menambahkan bahwa Uni Eropa dan NATO harus terlibat dalam negosiasi apa pun.
Costa mengatakan Uni Eropa akan memberi Ukraina dukungannya yang "tidak tergoyahkan".
"Kami telah mendukung Anda sejak hari pertama perang agresi ini, dan Anda dapat mengandalkan kami untuk terus mendukung Anda," katanya kepada Zelensky.
Tim kepemimpinan baru Uni Eropa ingin menunjukkan bahwa mereka tetap teguh dalam mendukung Kyiv di saat yang berbahaya bagi Ukraina hampir tiga tahun dalam perjuangannya melawan invasi Rusia.