6 Alasan 100.000 Tentara Ukraina Pilih Desersi

Rabu, 04 Desember 2024 - 05:01 WIB
Bantuan dikirim setelah Rusia menyadari posisi Ukraina yang melemah dan menyerang. Namun, bala bantuan itu juga pergi, kata perwira itu. Karena itu, ketika salah satu batalyon Brigade ke-72 mundur, anggotanya ditembak mati karena mereka tidak tahu tidak ada yang melindungi mereka, katanya.

Namun, perwira itu tidak menyimpan dendam terhadap pembelot.

"Pada tahap ini, saya tidak mengutuk prajurit mana pun dari batalyon saya dan yang lainnya. Karena semua orang benar-benar lelah," katanya.

6. Tidak Ada Bantuan Psikologis

Menurut tiga perwira militer dan juru bicara Biro Investigasi Negara Ukraina, jaksa penuntut dan militer lebih suka tidak mengajukan tuntutan terhadap prajurit yang membelot dan melakukannya hanya jika mereka gagal membujuk mereka untuk kembali. Beberapa pembelot kembali, hanya untuk pergi lagi.

Staf Umum Ukraina mengatakan bahwa prajurit diberi dukungan psikologis, tetapi tidak menanggapi pertanyaan melalui email tentang dampak desersi di medan perang.

Setelah prajurit didakwa, membela mereka menjadi sulit, kata dua pengacara yang menangani kasus semacam itu. Mereka fokus pada kondisi psikologis klien mereka saat mereka pergi.

“Orang tidak dapat mengatasi situasi yang mereka hadapi secara psikologis, dan mereka tidak diberikan bantuan psikologis,” kata pengacara Tetyana Ivanova.

Tentara yang dibebaskan dari tuduhan desersi karena alasan psikologis menjadi preseden yang berbahaya karena “hampir semua orang dibenarkan (untuk pergi), karena hampir tidak ada orang sehat yang tersisa (di infanteri),” katanya.

Tentara yang mempertimbangkan desersi telah meminta nasihatnya. Beberapa dikirim untuk bertempur di dekat Vuhledar.

“Mereka tidak akan merebut wilayah itu, mereka tidak akan menaklukkan apa pun, tetapi tidak seorang pun akan kembali,” katanya.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More