Adik Kim Jong-un Tuding Korea Selatan Dalang Provokasi Drone
Rabu, 16 Oktober 2024 - 09:15 WIB
Seorang juru bicara kementerian tersebut mencirikan peluncuran pesawat nirawak tersebut sebagai “provokasi perang yang tidak dapat disangkal,” menekankan jenis UAV yang digunakan tidak dapat dioperasikan oleh warga sipil.
Menurut pernyataan tersebut, pesawat semacam itu memerlukan peluncur atau landasan pacu. Pernyataan tersebut memperingatkan "perang dapat terjadi kapan saja" di semenanjung Korea akibat tindakan "ceroboh" militer Korea Selatan.
Militer DPRK menunjukkan mereka telah menempatkan unit artileri di sepanjang perbatasan dengan Korea Selatan dalam keadaan siaga tinggi.
Mengomentari eskalasi terbaru antara Seoul dan Pyongyang, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada Senin mengecam "serangan pesawat nirawak yang belum pernah terjadi sebelumnya" terhadap Pyongyang.
"Tindakan seperti itu dari pihak Seoul tidak dapat dilihat sebagai apa pun selain pelanggaran berat terhadap kedaulatan DPRK," ungkap diplomat itu.
Dia juga mendesak Korea Selatan untuk mengindahkan peringatan Korea Utara.
Menurut pernyataan tersebut, pesawat semacam itu memerlukan peluncur atau landasan pacu. Pernyataan tersebut memperingatkan "perang dapat terjadi kapan saja" di semenanjung Korea akibat tindakan "ceroboh" militer Korea Selatan.
Militer DPRK menunjukkan mereka telah menempatkan unit artileri di sepanjang perbatasan dengan Korea Selatan dalam keadaan siaga tinggi.
Mengomentari eskalasi terbaru antara Seoul dan Pyongyang, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada Senin mengecam "serangan pesawat nirawak yang belum pernah terjadi sebelumnya" terhadap Pyongyang.
"Tindakan seperti itu dari pihak Seoul tidak dapat dilihat sebagai apa pun selain pelanggaran berat terhadap kedaulatan DPRK," ungkap diplomat itu.
Dia juga mendesak Korea Selatan untuk mengindahkan peringatan Korea Utara.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda