Pidato di PBB, Netanyahu Pegang Peta Tepi Barat dan Gaza Dicaplok Israel
Sabtu, 28 September 2024 - 11:30 WIB
Dia menyatakan dukungannya terhadap pemerintahan sipil yang damai di daerah kantong Palestina itu. "Kami siap bekerja sama dengan mitra regional dan mitra lainnya untuk mendukung pemerintahan sipil lokal di Gaza," ujar dia.
Netanyahu juga mengumumkan kelanjutan aksi militer di Lebanon, tempat pasukannya telah menewaskan ratusan orang dalam serangan udara besar-besaran pekan ini, dengan mengatakan, "Saya datang ke sini hari ini untuk mengatakan sudah cukup. Kami tidak akan beristirahat sampai warga kami dapat kembali dengan selamat ke rumah mereka."
PM Israel yang terlilit kasus korupsi itu menegaskan kembali bahwa "selama Hizbullah memilih jalan perang, Israel tidak punya pilihan, dan Israel memiliki hak penuh untuk menghilangkan ancaman ini dan mengembalikan warga kami ke rumah mereka dengan selamat."
"Kami akan terus melemahkan Hizbullah hingga semua tujuan kami tercapai," ujar dia.
Dalam pidatonya, Netanyahu juga mengkritik Presiden Palestina Mahmoud Abbas dengan menuduhnya melancarkan "perang diplomatik" terhadap Israel.
Saat Netanyahu naik panggung, sejumlah besar delegasi, termasuk delegasi Indonesia, Turki, dan lainnya meninggalkan aula.
Netanyahu juga mengumumkan kelanjutan aksi militer di Lebanon, tempat pasukannya telah menewaskan ratusan orang dalam serangan udara besar-besaran pekan ini, dengan mengatakan, "Saya datang ke sini hari ini untuk mengatakan sudah cukup. Kami tidak akan beristirahat sampai warga kami dapat kembali dengan selamat ke rumah mereka."
PM Israel yang terlilit kasus korupsi itu menegaskan kembali bahwa "selama Hizbullah memilih jalan perang, Israel tidak punya pilihan, dan Israel memiliki hak penuh untuk menghilangkan ancaman ini dan mengembalikan warga kami ke rumah mereka dengan selamat."
"Kami akan terus melemahkan Hizbullah hingga semua tujuan kami tercapai," ujar dia.
Dalam pidatonya, Netanyahu juga mengkritik Presiden Palestina Mahmoud Abbas dengan menuduhnya melancarkan "perang diplomatik" terhadap Israel.
Saat Netanyahu naik panggung, sejumlah besar delegasi, termasuk delegasi Indonesia, Turki, dan lainnya meninggalkan aula.
(sya)
tulis komentar anda