Pandemi COVID-19, Janda Ini Memasak Batu untuk 8 Anaknya yang Lapar
Sabtu, 02 Mei 2020 - 07:57 WIB
BBC dalam laporan yang diterbitkan 30 April 2020 memajang foto-foto Kitsao dan panci masak berisi beberapa batu di dalamnya.
Dia mengatakan kepada NTV bahwa anak-anaknya yang kelaparan tidak bisa lama-lama tertipu oleh taktik memasak batu.
"Mereka mulai memberi tahu saya bahwa mereka tahu saya berbohong kepada mereka, tetapi saya tidak bisa melakukan apa-apa karena saya tidak punya apa-apa," kata Kitsao.
Tetangganya datang untuk melihat apakah keluarganya baik-baik saja setelah mendengar anak-anak menangis.
Pemerintah Kenya sejatinya telah meluncurkan program pemberian makanan sebagai bagian dari langkah-langkah untuk melindungi mereka yang paling rentan dari krisis COVID-19. Tapi program bantuan itu belum sampai kepada Kitsao, yang menjanda tahun lalu ketika suaminya dibunuh oleh geng kriminal.
Tetangganya juga berterima kasih kepada pemerintah daerah dan Palang Merah Kenya, yang juga datang untuk membantu Kitsao.
Menurut pihak berwenang, banyak rumah tangga di lingkungan kota pesisir itu sekarang juga akan mendapat manfaat dari skema bantuan pangan pemerintah.
Seperti banyak warga Kenya berpenghasilan rendah, Kitsao telah berjuang untuk mendapatkan uang selama sebulan terakhir sejak pemerintah memberlakukan langkah-langkah untuk membatasi penyebaran virus corona baru, termasuk larangan bepergian ke dalam dan ke luar kota-kota besar. Demikian laporan jurnalis BBC, Basillioh Mutahi dari Ibu Kota Kenya, Nairobi.
Banyak perusahaan telah mengurangi operasi mereka atau telah menangguhkan semuanya, yang berarti bahwa pekerja yang bergantung pada kontrak pendek atau pekerjaan kasar tidak memiliki cara alternatif untuk mendapatkan mata pencaharian mereka.
Mereka yang menjalankan bisnis kecil juga terkena dampak jam malam yang diberlakukan hingga fajar.
Dia mengatakan kepada NTV bahwa anak-anaknya yang kelaparan tidak bisa lama-lama tertipu oleh taktik memasak batu.
"Mereka mulai memberi tahu saya bahwa mereka tahu saya berbohong kepada mereka, tetapi saya tidak bisa melakukan apa-apa karena saya tidak punya apa-apa," kata Kitsao.
Tetangganya datang untuk melihat apakah keluarganya baik-baik saja setelah mendengar anak-anak menangis.
Pemerintah Kenya sejatinya telah meluncurkan program pemberian makanan sebagai bagian dari langkah-langkah untuk melindungi mereka yang paling rentan dari krisis COVID-19. Tapi program bantuan itu belum sampai kepada Kitsao, yang menjanda tahun lalu ketika suaminya dibunuh oleh geng kriminal.
Tetangganya juga berterima kasih kepada pemerintah daerah dan Palang Merah Kenya, yang juga datang untuk membantu Kitsao.
Menurut pihak berwenang, banyak rumah tangga di lingkungan kota pesisir itu sekarang juga akan mendapat manfaat dari skema bantuan pangan pemerintah.
Seperti banyak warga Kenya berpenghasilan rendah, Kitsao telah berjuang untuk mendapatkan uang selama sebulan terakhir sejak pemerintah memberlakukan langkah-langkah untuk membatasi penyebaran virus corona baru, termasuk larangan bepergian ke dalam dan ke luar kota-kota besar. Demikian laporan jurnalis BBC, Basillioh Mutahi dari Ibu Kota Kenya, Nairobi.
Banyak perusahaan telah mengurangi operasi mereka atau telah menangguhkan semuanya, yang berarti bahwa pekerja yang bergantung pada kontrak pendek atau pekerjaan kasar tidak memiliki cara alternatif untuk mendapatkan mata pencaharian mereka.
Mereka yang menjalankan bisnis kecil juga terkena dampak jam malam yang diberlakukan hingga fajar.
tulis komentar anda