Produksi Berlebih Kendaraan Listrik China Berisiko Picu Perang Dagang Baru
Rabu, 04 September 2024 - 16:03 WIB
Dengan cara yang sama, UE juga telah mengambil tindakan dengan mengenakan tarif hingga 36,3 persen untuk impor kendaraan listrik buatan China.
Tindakan terhadap China ini merupakan hasil tekanan dari bisnis lokal untuk menyiapkan lapangan bermain yang setara bagi pemain lain dan bukan hanya China saja yang menikmati manfaatnya.
VinaNadjibulla, wakil presiden penelitian dan strategi di Asia Pacific Foundation of Canada, saat berbicara kepada awak media mengatakan, “Sektor otomotif Kanada dan AS terintegrasi sepenuhnya, dan masuk akal bagi Kanada untuk sepenuhnya selaras dan sejalan dengan AS dalam tarif ini.”
“Hal Ini konsisten dengan agenda ekonomi dan keamanan nasional Kanada. Yang menjadi tanda tanya saat ini adalah bagaimana China akan bereaksi,” ujarnya.
Menurut perkiraan, China telah menjadi rekan tepercaya Kanada dalam hal perdagangan, mitra dagang terbesar kedua dan bahkan telah melampaui AS.
Data dari pelabuhan terbesar Kanada di Vancouver menunjukkan impor mobil dari China melonjak 460 persen per tahun pada 2023 ketika Tesla mulai mengirimkan EV buatan Shanghai ke Kanada.
Namun muncul pertanyaan bagaimana tarif pada kendaraan listrik China akan berdampak pada pembeli di seluruh dunia dan dalam skenario khusus akan berdampak pada produsen kendaraan listrik utama Tesla, yang juga diproduksi di China sejak 2023, dan sedan kompak Model 3 dan model crossover Model Y diekspor dari Shanghai Gigafactory ke Kanada.
"Menanggapi tarif tersebut, saya berharap Tesla akan mengalihkan logistiknya dan berpotensi mengekspor mobil ke Kanada dari AS,” papar Seth Goldstein, ahli strategi ekuitas di Morningstar.
Dia merujuk pada penurunan saham Tesla dan berkata, "Pasar kemungkinan bereaksi terhadap tarif dan mempertimbangkan potensi dampak laba jika Tesla harus mengekspor kendaraan ke Kanada dari basis produksi berbiaya tinggi di AS."
Tindakan terhadap China ini merupakan hasil tekanan dari bisnis lokal untuk menyiapkan lapangan bermain yang setara bagi pemain lain dan bukan hanya China saja yang menikmati manfaatnya.
Tarif EV China
VinaNadjibulla, wakil presiden penelitian dan strategi di Asia Pacific Foundation of Canada, saat berbicara kepada awak media mengatakan, “Sektor otomotif Kanada dan AS terintegrasi sepenuhnya, dan masuk akal bagi Kanada untuk sepenuhnya selaras dan sejalan dengan AS dalam tarif ini.”
“Hal Ini konsisten dengan agenda ekonomi dan keamanan nasional Kanada. Yang menjadi tanda tanya saat ini adalah bagaimana China akan bereaksi,” ujarnya.
Menurut perkiraan, China telah menjadi rekan tepercaya Kanada dalam hal perdagangan, mitra dagang terbesar kedua dan bahkan telah melampaui AS.
Data dari pelabuhan terbesar Kanada di Vancouver menunjukkan impor mobil dari China melonjak 460 persen per tahun pada 2023 ketika Tesla mulai mengirimkan EV buatan Shanghai ke Kanada.
Namun muncul pertanyaan bagaimana tarif pada kendaraan listrik China akan berdampak pada pembeli di seluruh dunia dan dalam skenario khusus akan berdampak pada produsen kendaraan listrik utama Tesla, yang juga diproduksi di China sejak 2023, dan sedan kompak Model 3 dan model crossover Model Y diekspor dari Shanghai Gigafactory ke Kanada.
"Menanggapi tarif tersebut, saya berharap Tesla akan mengalihkan logistiknya dan berpotensi mengekspor mobil ke Kanada dari AS,” papar Seth Goldstein, ahli strategi ekuitas di Morningstar.
Dia merujuk pada penurunan saham Tesla dan berkata, "Pasar kemungkinan bereaksi terhadap tarif dan mempertimbangkan potensi dampak laba jika Tesla harus mengekspor kendaraan ke Kanada dari basis produksi berbiaya tinggi di AS."
tulis komentar anda