Inggris Setop Sekitar 30 Lisensi Ekspor Senjata ke Israel, 350 Lisensi Masih Berlaku
Selasa, 03 September 2024 - 20:30 WIB
Pernyataan Kantor Luar Negeri Inggris tidak menuduh Israel melakukan pelanggaran hukum humaniter tertentu.
Namun, pasukan kolonial Israel (IDF) telah berulang kali dituduh tidak peduli terhadap korban sipil dan secara eksplisit menargetkan warga sipil di Gaza.
Pada Mei, laporan Departemen Luar Negeri AS menemukan "wajar untuk menilai" bahwa pasukan Israel menggunakan senjata buatan Amerika dengan cara yang "tidak konsisten dengan kewajibannya...untuk mengurangi kerugian warga sipil."
Departemen Luar Negeri AS mengutip beberapa insiden di mana sejumlah besar warga sipil Palestina tewas dalam serangan udara Israel.
Setelah laporan tersebut dipublikasikan, Presiden AS Joe Biden menghentikan pengiriman senjata tertentu, termasuk bom tanpa kendali seberat 2.000 pon, ke Israel.
Hingga hari Senin, Israel telah merenggut nyawa hampir 41.000 orang Palestina di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut angka terbaru dari kementerian kesehatan daerah kantong tersebut.
Pemerintah Inggris mengatakan penjualan pertahanan ke Israel bernilai sekitar 42 juta poundsterling (USD53 juta) pada tahun 2022.
Menurut Kampanye Melawan Perdagangan Senjata, Inggris telah menyetujui setidaknya 474 juta poundsterling (USD560 juta) dalam ekspor ke Israel sejak tahun 2015.
Lihat Juga: Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant Jadi Pukulan Keras bagi Israel
Namun, pasukan kolonial Israel (IDF) telah berulang kali dituduh tidak peduli terhadap korban sipil dan secara eksplisit menargetkan warga sipil di Gaza.
Pada Mei, laporan Departemen Luar Negeri AS menemukan "wajar untuk menilai" bahwa pasukan Israel menggunakan senjata buatan Amerika dengan cara yang "tidak konsisten dengan kewajibannya...untuk mengurangi kerugian warga sipil."
Departemen Luar Negeri AS mengutip beberapa insiden di mana sejumlah besar warga sipil Palestina tewas dalam serangan udara Israel.
Setelah laporan tersebut dipublikasikan, Presiden AS Joe Biden menghentikan pengiriman senjata tertentu, termasuk bom tanpa kendali seberat 2.000 pon, ke Israel.
Hingga hari Senin, Israel telah merenggut nyawa hampir 41.000 orang Palestina di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut angka terbaru dari kementerian kesehatan daerah kantong tersebut.
Pemerintah Inggris mengatakan penjualan pertahanan ke Israel bernilai sekitar 42 juta poundsterling (USD53 juta) pada tahun 2022.
Menurut Kampanye Melawan Perdagangan Senjata, Inggris telah menyetujui setidaknya 474 juta poundsterling (USD560 juta) dalam ekspor ke Israel sejak tahun 2015.
Lihat Juga: Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant Jadi Pukulan Keras bagi Israel
(sya)
tulis komentar anda