Turun dari Kapal Perang, 2 Tentara AS Diamuk Massa di Turki
Selasa, 03 September 2024 - 11:54 WIB
Massa penyerang adalah anggota Persatuan Pemuda Turki (TGB), kelompok nasionalis yang berafiliasi dengan Partai Patriotik.
“Tentara AS yang memiliki darah tentara kita dan ribuan warga Palestina di tangan mereka tidak dapat mencemari negara kita,” kata partai tersebut dalam sebuah pernyataan di X, seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (3/9/2024).
Sekretaris Jenderal TGB Aylin Kum mengatakan kepada Euronews bahwa kelompok tersebut sebelumnya telah menutupkan karung di atas kepala anggota angkatan bersenjata Amerika di enam kota berbeda.
Dia mengatakan bahwa serangan itu merupakan respons terhadap insiden tahun 2003 di Irak, ketika pasukan AS sempat menahan pasukan komando Turki dan mengangkut mereka dengan penutup kepala.
Insiden itu menyebabkan kemarahan yang meluas di Turki saat itu dan membuat hubungan kedua negara menjadi tegang.
Meskipun Ankara tetap menjadi sekutu penting Washington di kawasan itu, kedua anggota NATO itu telah berulang kali bentrok dalam beberapa tahun terakhir.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menjadi pengkritik keras perang Israel di Gaza dan melancarkan serangan terhadap pasukan Kurdi yang bersekutu dengan AS di Suriah.
Sementara itu, AS tidak berhasil menekan Ankara untuk membatalkan kesepakatan pembelian sistem rudal pertahanan udara S-400 dari Rusia.
“Tentara AS yang memiliki darah tentara kita dan ribuan warga Palestina di tangan mereka tidak dapat mencemari negara kita,” kata partai tersebut dalam sebuah pernyataan di X, seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (3/9/2024).
Sekretaris Jenderal TGB Aylin Kum mengatakan kepada Euronews bahwa kelompok tersebut sebelumnya telah menutupkan karung di atas kepala anggota angkatan bersenjata Amerika di enam kota berbeda.
Dia mengatakan bahwa serangan itu merupakan respons terhadap insiden tahun 2003 di Irak, ketika pasukan AS sempat menahan pasukan komando Turki dan mengangkut mereka dengan penutup kepala.
Insiden itu menyebabkan kemarahan yang meluas di Turki saat itu dan membuat hubungan kedua negara menjadi tegang.
Meskipun Ankara tetap menjadi sekutu penting Washington di kawasan itu, kedua anggota NATO itu telah berulang kali bentrok dalam beberapa tahun terakhir.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menjadi pengkritik keras perang Israel di Gaza dan melancarkan serangan terhadap pasukan Kurdi yang bersekutu dengan AS di Suriah.
Sementara itu, AS tidak berhasil menekan Ankara untuk membatalkan kesepakatan pembelian sistem rudal pertahanan udara S-400 dari Rusia.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda