AS Ogah Kirim Kontraktor untuk Perbaiki Jet Tempur F-16 Ukraina, Takut Jadi Target Rusia
Minggu, 01 September 2024 - 06:01 WIB
"Kami mendukung pemerintah Ukraina secara finansial untuk membuat kontrak tersebut dengan mitra swasta guna melihat apakah mereka dapat menjaga pesawat tersebut tetap beroperasi di masa mendatang," kata Jenderal Onno Eichelsheim, kepala pertahanan Belanda, pada hari Rabu.
Mengutip laporan dari WSJ, Minggu (28/8/2024), Ukraina sebelumnya berjuang untuk memelihara senjata lain yang dipasok AS, seperti tank Abrams M1, yang harus dikirim ke luar negeri untuk diperbaiki.
Media tersebut menunjukkan bahwa F-16 membutuhkan "jam layanan untuk setiap jam waktu penerbangan”, dengan puluhan personel pendukung biasanya bekerja di setiap pesawat.
Awal pekan ini, Kyiv mengonfirmasi hilangnya F-16 pertamanya, yang dilaporkan jatuh pada hari Senin, menewaskan pilotnya.
Media Ukraina mengatakan para penyelidik sedang menyelidiki masalah teknis dan kesalahan pilot sebagai kemungkinan alasan kecelakaan tersebut.
Namun, anggota Parlemen Ukraina Mariana Bezuhla mengeklaim bahwa jet itu ditembak jatuh sebagai akibat dari insiden "friendly fire” dari salah satu sistem pertahanan udara Patriot yang disumbangkan AS untuk Ukraina.
Laporan dari media Rusia mengatakan bahwa F-16 tersebut bisa saja dihancurkan di darat oleh rudal Iskander selama serangan di lapangan terbang di Ukraina barat.
Pada bulan Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa penggunaan F-16 dalam konflik akan menjadikan mereka “target yang sah” bagi pasukan Rusia, dan memperingatkan bahwa pesawat-pesawat itu akan diserang bahkan di lapangan udara di dalam negara-negara NATO jika mereka beroperasi dari sana.
Mengutip laporan dari WSJ, Minggu (28/8/2024), Ukraina sebelumnya berjuang untuk memelihara senjata lain yang dipasok AS, seperti tank Abrams M1, yang harus dikirim ke luar negeri untuk diperbaiki.
Media tersebut menunjukkan bahwa F-16 membutuhkan "jam layanan untuk setiap jam waktu penerbangan”, dengan puluhan personel pendukung biasanya bekerja di setiap pesawat.
Awal pekan ini, Kyiv mengonfirmasi hilangnya F-16 pertamanya, yang dilaporkan jatuh pada hari Senin, menewaskan pilotnya.
Media Ukraina mengatakan para penyelidik sedang menyelidiki masalah teknis dan kesalahan pilot sebagai kemungkinan alasan kecelakaan tersebut.
Namun, anggota Parlemen Ukraina Mariana Bezuhla mengeklaim bahwa jet itu ditembak jatuh sebagai akibat dari insiden "friendly fire” dari salah satu sistem pertahanan udara Patriot yang disumbangkan AS untuk Ukraina.
Laporan dari media Rusia mengatakan bahwa F-16 tersebut bisa saja dihancurkan di darat oleh rudal Iskander selama serangan di lapangan terbang di Ukraina barat.
Pada bulan Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa penggunaan F-16 dalam konflik akan menjadikan mereka “target yang sah” bagi pasukan Rusia, dan memperingatkan bahwa pesawat-pesawat itu akan diserang bahkan di lapangan udara di dalam negara-negara NATO jika mereka beroperasi dari sana.
(mas)
tulis komentar anda