6 Gerakan Mahasiswa yang Membawa Perubahan Radikal, dari Revolusi Gen Z hingga Kent State
Kamis, 15 Agustus 2024 - 13:45 WIB
Laporan jaksa yang dikeluarkan setelah kembalinya pemerintahan sipil, memperkirakan korban tewas sebanyak 34 orang, tetapi hanya menyebutkan 18 nama. Ada lebih dari 1.100 orang yang terluka.
Saat ini, pawai tahunan di Athena untuk memperingati pemberontakan mahasiswa pro-demokrasi masih menarik ribuan orang.
Foto/AP
Mahasiswa Amerika telah lama memprotes keterlibatan AS di Vietnam ketika Presiden Richard Nixon mengizinkan serangan terhadap Kamboja yang netral pada April 1970, memperluas konflik dalam upaya untuk mengganggu jalur pasokan musuh.
Pada 4 Mei, ratusan mahasiswa di Kent State University di Ohio berkumpul untuk memprotes pengeboman Kamboja, dan pihak berwenang memanggil Garda Nasional Ohio untuk membubarkan massa.
Setelah gagal membubarkan protes dengan gas air mata, Garda Nasional maju dan beberapa melepaskan tembakan ke arah massa, menewaskan empat mahasiswa dan melukai sembilan lainnya.
Konfrontasi tersebut, yang terkadang disebut sebagai pembantaian 4 Mei, merupakan momen yang menentukan bagi negara yang terpecah belah akibat konflik berkepanjangan, yang menewaskan lebih dari 58.000 warga Amerika.
Peristiwa ini memicu aksi mogok 4 juta mahasiswa di seluruh AS, yang menyebabkan sekitar 900 perguruan tinggi dan universitas ditutup sementara. Menurut para sejarawan, peristiwa tersebut juga memainkan peran penting dalam mengubah opini publik terhadap konflik di Asia Tenggara.
Saat ini, pawai tahunan di Athena untuk memperingati pemberontakan mahasiswa pro-demokrasi masih menarik ribuan orang.
4. Demonstrasi Kent State di Amerika Serikat
Foto/AP
Mahasiswa Amerika telah lama memprotes keterlibatan AS di Vietnam ketika Presiden Richard Nixon mengizinkan serangan terhadap Kamboja yang netral pada April 1970, memperluas konflik dalam upaya untuk mengganggu jalur pasokan musuh.
Pada 4 Mei, ratusan mahasiswa di Kent State University di Ohio berkumpul untuk memprotes pengeboman Kamboja, dan pihak berwenang memanggil Garda Nasional Ohio untuk membubarkan massa.
Setelah gagal membubarkan protes dengan gas air mata, Garda Nasional maju dan beberapa melepaskan tembakan ke arah massa, menewaskan empat mahasiswa dan melukai sembilan lainnya.
Konfrontasi tersebut, yang terkadang disebut sebagai pembantaian 4 Mei, merupakan momen yang menentukan bagi negara yang terpecah belah akibat konflik berkepanjangan, yang menewaskan lebih dari 58.000 warga Amerika.
Peristiwa ini memicu aksi mogok 4 juta mahasiswa di seluruh AS, yang menyebabkan sekitar 900 perguruan tinggi dan universitas ditutup sementara. Menurut para sejarawan, peristiwa tersebut juga memainkan peran penting dalam mengubah opini publik terhadap konflik di Asia Tenggara.
tulis komentar anda