Ismail Haniyeh Berencana ke Indonesia setelah Rekonsilasi dengan Fatah di Beijing
Rabu, 31 Juli 2024 - 14:17 WIB
JK mengaku, pertemuannya dengan Ismail Haniyeh merupakan yang pertama kali dan disambut dengan baik.
Dalam kesempatan itu, dirinya berdiskusi selama dua jam bagaimana perdamaian di Palestina dan dunia Islam. “(Pembunuhan) ini tentu akan memperburuk keadaan di sana. Tapi mudah-mudahan ini dapat diselesaikan dengan baik,” ujar dia.
Seperti diketahui, Ismail Haniyeh, menjadi sasaran serangan di Iran. Garda Revolusi Iran mengumumkan Ismail Haniyeh, pemimpin tinggi Hamas, tewas di Teheran, setelah menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran.
Beberapa faksi Palestina, termasuk Hamas dan Fatah, menandatangani perjanjian “persatuan nasional” di Beijing pada Selasa (23/7/2024).
Perjanjian itu bertujuan mengakhiri perpecahan grup-grup di Palestina dan menciptakan platform agar mereka dapat bersama-sama memerintah Gaza pascaperang.
“Hari ini kami menandatangani perjanjian untuk persatuan nasional dan kami mengatakan bahwa jalan untuk menyelesaikan perjalanan ini adalah persatuan nasional,” ungkap pejabat senior Hamas Musa Abu Marzouk kepada wartawan, menurut media pemerintah China.
“Kami berkomitmen terhadap persatuan nasional dan kami menyerukannya,” tegas dia.
Penandatanganan tersebut mengakhiri dialog rekonsiliasi selama tiga hari antara 14 kelompok Palestina di ibu kota China.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi menggambarkan kesepakatan itu sebagai kesepakatan untuk memerintah Jalur Gaza bersama-sama setelah perang yang sedang berlangsung berakhir.
Dalam kesempatan itu, dirinya berdiskusi selama dua jam bagaimana perdamaian di Palestina dan dunia Islam. “(Pembunuhan) ini tentu akan memperburuk keadaan di sana. Tapi mudah-mudahan ini dapat diselesaikan dengan baik,” ujar dia.
Seperti diketahui, Ismail Haniyeh, menjadi sasaran serangan di Iran. Garda Revolusi Iran mengumumkan Ismail Haniyeh, pemimpin tinggi Hamas, tewas di Teheran, setelah menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran.
Rekonsiliasi di Beijing
Beberapa faksi Palestina, termasuk Hamas dan Fatah, menandatangani perjanjian “persatuan nasional” di Beijing pada Selasa (23/7/2024).
Perjanjian itu bertujuan mengakhiri perpecahan grup-grup di Palestina dan menciptakan platform agar mereka dapat bersama-sama memerintah Gaza pascaperang.
“Hari ini kami menandatangani perjanjian untuk persatuan nasional dan kami mengatakan bahwa jalan untuk menyelesaikan perjalanan ini adalah persatuan nasional,” ungkap pejabat senior Hamas Musa Abu Marzouk kepada wartawan, menurut media pemerintah China.
“Kami berkomitmen terhadap persatuan nasional dan kami menyerukannya,” tegas dia.
Penandatanganan tersebut mengakhiri dialog rekonsiliasi selama tiga hari antara 14 kelompok Palestina di ibu kota China.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi menggambarkan kesepakatan itu sebagai kesepakatan untuk memerintah Jalur Gaza bersama-sama setelah perang yang sedang berlangsung berakhir.
tulis komentar anda