Ingin Wujudkan Ramadan yang Damai, Hamas Tawarkan Gencatan Senjata Baru

Sabtu, 16 Maret 2024 - 15:41 WIB
Hamas mengatakan perundingan gencatan senjata telah tersendat selama beberapa minggu terakhir karena penolakan Netanyahu terhadap tuntutan mereka, yang mencakup gencatan senjata permanen, penarikan Israel dari Jalur Gaza, kembalinya para pengungsi di wilayah selatan ke wilayah tengah dan utara, dan meningkatkan bantuan tanpa batasan.

Pada bulan Februari, Hamas menerima rancangan proposal dari perundingan gencatan senjata Gaza di Paris yang mencakup jeda 40 hari dalam semua operasi militer dan pertukaran tahanan Palestina dengan sandera Israel dengan rasio 10 banding satu – rasio serupa dengan proposal gencatan senjata baru.

Israel pada bulan Februari menolak rancangan usulan gencatan senjata dari Hamas, dengan alasan tujuan lama mereka adalah tidak mengakhiri perang sampai mereka menghancurkan kelompok Islam yang menguasai Gaza sejak tahun 2006. Hamas menegaskan bahwa perjanjian harus mengakhiri perang.



Menurut proposal terbaru, Hamas mengatakan tanggal gencatan senjata permanen akan disepakati setelah pertukaran sandera dan tahanan awal, serta batas waktu penarikan Israel dari Gaza.

Kelompok tersebut mengatakan semua tahanan dari kedua belah pihak akan dibebaskan pada tahap kedua dari rencana tersebut.

Perang tersebut dipicu oleh serangan pimpinan Hamas di kota-kota Israel selatan pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan 253 orang disandera, menurut penghitungan Israel.

Sejak itu, serangan udara, laut dan darat Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 31.000 orang dan melukai lebih dari 71.500 orang, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Konflik telah menyebar ke wilayah lain di Timur Tengah yang sudah bergejolak. Hizbullah Lebanon yang didukung Iran sering terlibat baku tembak dengan Israel di sepanjang perbatasan.

Kelompok bersenjata pro-Iran di Irak telah menyerang pasukan AS di negara tersebut dan kelompok Houthi di Yaman yang bersekutu dengan Iran telah menyerang kapal-kapal di dalam dan sekitar Laut Merah untuk menunjukkan solidaritas mereka terhadap warga Palestina dalam perang Gaza.

Pada Kamis malam, Hamas mengatakan pihaknya menyampaikan kepada para mediator sebuah visi komprehensif tentang gencatan senjata yang didasarkan pada penghentian apa yang mereka sebut sebagai agresi Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, memberikan pertolongan dan bantuan, kembalinya warga Gaza yang terlantar ke rumah mereka dan penarikan pasukan Israel.

Dengan perang yang kini memasuki bulan keenam, PBB telah memperingatkan bahwa setidaknya 576.000 orang di Gaza berada di ambang kelaparan dan krisis global.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More