4 Kekejaman Dinasti Marcos Jr, Salah Satunya Penandaan Merah
Senin, 05 Februari 2024 - 22:22 WIB
MANILA - Ketika Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr berkuasa pada tahun 2022, aktivis hak asasi manusia mengkhawatirkan hal terburuk. Maklum, dia merupakan bagian dari dinasti Marcos Sr yang menyebabkan Filipina pernah mengalami jurang kegelapan.
Marcos Jr adalah pendukung vokal perang narkoba pendahulunya Rodrigo Duterte yang menewaskan ribuan orang, dan secara terbuka memuji pemerintahan ayah yang dikenal sebagai diktator.
Namun, ketika ia berupaya memperkuat hubungan dengan Washington dan menarik investasi asing, Marcos menampilkan dirinya lebih moderat dibandingkan Duterte, yang mengancam akan membunuh orang dan berulang kali meremehkan hak asasi manusia.
Kenyataannya, hampir setahun setelah masa jabatan Marcos, para aktivis mengatakan hanya sedikit perubahan yang terjadi di lapangan.
Foto/Reuters
Melansir France24, selama enam tahun perang narkoba Duterte, ribuan orang yang sebagian besar adalah orang miskin terbunuh dan penyelidikan internasional diluncurkan terhadap kemungkinan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Marcos Jr terus melanjutkan tindakan kerasnya namun mendorong agar lebih fokus pada pencegahan dan rehabilitasi.
Dia mengatakan kepada polisi untuk mengejar pengedar narkoba besar dan bukan "anak yang menghasilkan 100 peso (USD2) seminggu dengan menjual ganja".
Namun mayat-mayat itu terus menumpuk.
Marcos Jr adalah pendukung vokal perang narkoba pendahulunya Rodrigo Duterte yang menewaskan ribuan orang, dan secara terbuka memuji pemerintahan ayah yang dikenal sebagai diktator.
Namun, ketika ia berupaya memperkuat hubungan dengan Washington dan menarik investasi asing, Marcos menampilkan dirinya lebih moderat dibandingkan Duterte, yang mengancam akan membunuh orang dan berulang kali meremehkan hak asasi manusia.
Kenyataannya, hampir setahun setelah masa jabatan Marcos, para aktivis mengatakan hanya sedikit perubahan yang terjadi di lapangan.
4 Kekejaman Dinasti Marcos Jr, Salah Satunya Penandaan Merah
1. Melanjutkan Perang Narkoba
Foto/Reuters
Melansir France24, selama enam tahun perang narkoba Duterte, ribuan orang yang sebagian besar adalah orang miskin terbunuh dan penyelidikan internasional diluncurkan terhadap kemungkinan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Marcos Jr terus melanjutkan tindakan kerasnya namun mendorong agar lebih fokus pada pencegahan dan rehabilitasi.
Dia mengatakan kepada polisi untuk mengejar pengedar narkoba besar dan bukan "anak yang menghasilkan 100 peso (USD2) seminggu dengan menjual ganja".
Namun mayat-mayat itu terus menumpuk.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda