Deretan Sekutu Pakistan yang Saling Bermusuhan

Rabu, 24 Januari 2024 - 20:20 WIB
Pakistan memiliki banyak negara yang menjadi sekutu tetapi saling bermusuhan. Foto/Reuters
ISLAMABAD - Pakistan memiliki banyak sekutu untuk mendukung kekuatan militer. Tapi, Pakistan sangat cerdik karena mendekati banyak negara yang dijadikan sekutu, meskipun di antara sekutu tersebut justru bermusuhan.

Itu tidak salah karena Pakistan memiliki musuh bebuyutan yakni India yang memiliki senjata nuklir.

Motif Pakistan adalah oportunistis saja. Tidak lain. Sebagai negara yang pragmatis, Pakistan membutuhkan dukungan kekuatan militer yang beragama.

Deretan Sekutu Pakistan yang Saling Bermusuhan

1. China



Foto/Reuters



China merupakan sekutu dekat Pakistan. Pada pertengahan 2023 silam, China mengirimkan dua kapal fregat ke angkatan laut Pakistan, menyelesaikan kesepakatan empat kapal perang yang ditandatangani pada tahun 2018. Itu sebagai bukti semakin dalamnya kerja sama militer antara kedua negara di salah satu kawasan geopolitik paling kompleks di dunia.

Kapal-kapal tersebut – dua fregat Tipe 054A – akan digunakan untuk menjaga perairan koridor ekonomi Tiongkok-Pakistan (CPEC). CPEC adalah proyek infrastruktur ambisius yang menghubungkan Xinjiang di China barat ke Pakistan yang bertujuan menawarkan rute transportasi alternatif di masa depan untuk barang-barang termasuk gas. Bagian dari jaringan tersebut adalah pelabuhan Gwadar di Pakistan, yang terletak di jalur air utama di Laut Arab.

Hubungan ekonomi dan militer antara kedua negara bertetangga ini semakin erat dengan latar belakang geopolitik yang berubah, yang terlihat dari meningkatnya pengadaan militer Pakistan dari China dan latihan militer bersama untuk menjaga aset dan jalur perdagangan. Bagi China, Pakistan dan aksesnya ke Laut Arab merupakan kunci jika terjadi blokade maritim di Selat Malaka.

China mengirimkan gelombang pertama enam jet tempur J-10 ke Pakistan pada Maret 2022 lalu. Delapan kapal selam Kelas Hangor yang dipesan Pakistan dari CHina diperkirakan akan dikirim sebelum tahun 2028.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More