Jerman Siap Hadapi Perang Dunia III Rusia-NATO Tahun Depan, Ini Respons Kremlin
Selasa, 16 Januari 2024 - 14:18 WIB
Ini bukan pertama kalinya Bild menulis tentang Rusia yang dilaporkan bersiap untuk perang dengan NATO.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova bereaksi dengan ironi terhadap publikasi tersebut. Dia berkomentar di Telegram bahwa dirinya tidak mengesampingkan bagian analitis untuk Bundeswehr disediakan oleh Kementerian Luar Negeri Jerman di bawah kepemimpinan Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock.
Laporan Bild dan “skenario pelatihan” yang dijelaskan di dalamnya muncul ketika perang proksi NATO melawan Rusia telah digunakan untuk semakin memiliterisasi Eropa, yang telah kehabisan tenaga baik secara ekonomi maupun militer akibat konflik di Ukraina.
Menyusul dimulainya perang--yang oleh Rusia disebut sebagai operasi militer khusus--di Ukraina pada Februari 2022, AS dan sekutu NATO-nya meningkatkan penyediaan senjata mematikan ke Kyiv, meningkatkan modernisasi militer pasukan Eropa, sekaligus meningkatkan kehadiran militer mereka di Eropa Tengah dan Timur.
Menurut para pakar, yang dikutip Sputnik, NATO telah berkomitmen untuk dapat mengerahkan setidaknya 300.000 tentara di Eropa Tengah dan Timur, sekaligus membangun infrastruktur militer di Polandia, negara-negara Baltik, Rumania, dan negara-negara lain di benua tersebut.
Lebih jauh lagi, militerisasi Polandia, kata mereka, adalah salah satu cara bagi AS dan Inggris untuk mengendalikan Eropa, dan Warsawa diharapkan menjadi pemimpin “NATO Eropa Timur".
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova bereaksi dengan ironi terhadap publikasi tersebut. Dia berkomentar di Telegram bahwa dirinya tidak mengesampingkan bagian analitis untuk Bundeswehr disediakan oleh Kementerian Luar Negeri Jerman di bawah kepemimpinan Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock.
Laporan Bild dan “skenario pelatihan” yang dijelaskan di dalamnya muncul ketika perang proksi NATO melawan Rusia telah digunakan untuk semakin memiliterisasi Eropa, yang telah kehabisan tenaga baik secara ekonomi maupun militer akibat konflik di Ukraina.
Menyusul dimulainya perang--yang oleh Rusia disebut sebagai operasi militer khusus--di Ukraina pada Februari 2022, AS dan sekutu NATO-nya meningkatkan penyediaan senjata mematikan ke Kyiv, meningkatkan modernisasi militer pasukan Eropa, sekaligus meningkatkan kehadiran militer mereka di Eropa Tengah dan Timur.
Menurut para pakar, yang dikutip Sputnik, NATO telah berkomitmen untuk dapat mengerahkan setidaknya 300.000 tentara di Eropa Tengah dan Timur, sekaligus membangun infrastruktur militer di Polandia, negara-negara Baltik, Rumania, dan negara-negara lain di benua tersebut.
Lebih jauh lagi, militerisasi Polandia, kata mereka, adalah salah satu cara bagi AS dan Inggris untuk mengendalikan Eropa, dan Warsawa diharapkan menjadi pemimpin “NATO Eropa Timur".
(mas)
tulis komentar anda