7 Isu Strategi Pemilu Taiwan, dari Pengangguran hingga Perang

Sabtu, 13 Januari 2024 - 17:17 WIB
Lai sebelumnya terang-terangan mendukung kemerdekaan Taiwan – yang dianggap oleh Tiongkok sebagai garis merah – namun sejak itu ia menjauhkan diri dari hal tersebut. Dia telah berjanji untuk memprioritaskan status quo, dengan mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat menentukan masa depan pulau tersebut.

Hou dari KMT menggambarkan pemilihan presiden sebagai pilihan antara perang dan perdamaian dengan Tiongkok, yang mencerminkan peringatan Beijing. Dia mengatakan akan memulai kembali perundingan dengan Tiongkok, dimulai dengan acara tingkat rendah seperti pertukaran budaya. Namun, ia menolak model “satu negara, dua sistem” yang diterapkan Beijing dalam menjadikan Taiwan di bawah kendalinya.

Adapun Ko dari TPP, bagaimana tepatnya dia akan melakukan kebijakan lintas selat masih belum jelas. Dia menyebut partainya menawarkan “jalan tengah” antara DPP dan KMT mengenai masalah China, namun hanya memberikan sedikit rincian.



2. Keamanan



Foto/Reuters

Seperti pemilu-pemilu sebelumnya, pertahanan masih menjadi isu utama, dan bisa dibilang isu ini semakin mendapat perhatian pada siklus pemilu ini seiring dengan meningkatnya sikap asertif China.

Sebagai tanda perkembangan zaman, peluncuran satelit China memicu kekhawatiran di Taiwan pada awal pekan ini setelah pihak berwenang mengirimkan pesan darurat untuk memberi tahu masyarakat.

Versi bahasa Inggris mengumumkannya sebagai “[Peringatan serangan udara], Waspadalah terhadap rudal yang melintasi wilayah udara Taiwan”. Kementerian pertahanan Taiwan kemudian meminta maaf dan mengatakan bahwa rujukan pada rudal dalam pesan tersebut tidak akurat.

Ketiga calon presiden semuanya telah menyusun rencana kebijakan pertahanan mereka jika mereka terpilih. Salah satu faktor yang umum terjadi adalah mempertahankan belanja pertahanan, dan Dr Ko dari TPP juga menyarankan peningkatan anggaran menjadi 3 persen dari produk domestik bruto pulau tersebut.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More